Kultum 205: Tentara AS Menangis Mengetahui Watak Asli Saddam

Tentara AS Menangis Mengetahui Watak Asli Saddam
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Meskipun Saddam Hussein dan Muammar Qaddafi dicap sebagai musuh Barat, semasa hidupnya mereka mendapat kehormatan luas dari masyarakat dunia Arab atas kritiknya yang tanpa kompromi terhadap Israel. Di samping itu, Qaddafi juga tidak pernah berhenti menyindir para pemimpin Arab yang memiliki hubungan erat dengan negara Yahudi tersebut. Dunia Islam bisa merasakan bahwa semenjak kematian Saddam Hussein dan Muammar Qaddafi, sikap dunia Arab seakan-akan kian melunak terhadap Israel.

Riwayat mereka ternyata tidak seperti yang digembar-gemborkan media, terutama media barat. Ada seorang tentara Amerika yang menangis haru ketika tahu watak Saddam Hussein yang sebenarnya. Sebagai mantan presiden Irak, Saddam Husein memang sudah mati di tiang gantungan. Akan tetapi, kisah dan keteladanannya masih terasa hidup di kalangan orang Arab Timur Tengah, bahkan kalangan Islam di seluruh dunia, bahwa dia adalah orang yang berani menentang imperialisme dunia barat.

Mirisnya pada tahun 2006 ia malah tewas digantung oleh rakyatnya sendiri. Alur ceritanya secara singkat bisa digambarkan sebagai berikut. Ketika Amerika Serikat menginvasi Irak, rakyat Irak sendiri sudah dalam posisi yang pro-dan-kontra terhadap kepemimpinan Saddam Husein. Tentu saja, yang kontra Saddam ini dirangkul Amerika untuk ‘memompa suara kontra tersebut. Maka, terjadilah pemberontakan di Irak, dan akhirnya Saddam ditangkap dan diadili ramai-ramai oleh para pembelot dengan dukungan Amerika.

Namun, karena langkah-langkah ‘taktis’ Amerika ini, justru dunia akhirnya lebih banyak mengenal siapa Saddam Husein sebenarnya. Seorang tentara Amerika yang ditugasi menjaga Saddam di hari-hari terakhirnya, ternyata menyimpan kisah mengejutkan tentang sosok Saddam Husein. Tentara ini, tepatnya mungkin sebagai sipir penjara unuk Saddam, bernama Will Bardenwerper.

Ia merupakan 1 dari 12 tentara di kesatuan 551 Polisi Militer Amerika, yang memang ditugasi menjaga hari-hari terakhir Saddam Husein. Kesaksian Bardenwerper, diungkapkan lewat buku berjudul “The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid”. Lewat buku ini, Bardenwerper mengisahkan sisi-sisi humanis Saddam, yang selama ini selalu ditutup-tutupi oleh Amerika.

Bardenwerper mengatakan, bahwa di penghujung hidupnya, Saddam dilihatnya sebagai sosok yang sopan dan bersahaja. Menurut beliau, Saddam Husein itu jauh dari kesan seorang dictator dan barbar yang didengung-dengungkan selama ini. Bardenwerper, melihat Saddam sebagai sosok bapak yang normal-normal saja.

Kalau selama ini Saddam dilihat dan digambarkan sebagai sosok Islam garis keras yang begitu anti terhadap kebudayaan dunia barat, tidak begitu dengan yang dilihat Bardenwerper. Di penjara, Saddam suka mendengar musik dari penyanyi Amerika, Mary J Blige. Meski sudah tua, tapi Saddam tak punya pantangan makanan. Ia suka makan kue muffin yang manis-manis.

Masih menurut Bardenwerper, kalau soal makanan Saddam memang kadang bisa sangat menjengkelkan. Misalnya, untuk sarapan Saddam kerap memesan omelette atau telur dadar. Tetapi, jika omelette itu sobek maka ia ngambek dan tak mau makan. Entah mengapa, mungkin ia takut kalau-kalau makanan itu diracuni.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *