Adzan Satu Miliar

Adzan Satu Miliar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ternyata ada dua perusahaan yang berminat: Satu perusahaan produk otomotif dan satu pabrik minuman teh dalam kemasan.

Agar sesuai dengan produk sponsor, dibuatlah storyboard baru: Ceritanya ada seorang karyawan pulang kerja mengendarai sepeda motor model terbaru.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dengan lincahnya, sepeda motor itu membelah kemacetan Ibukota. Saat berhenti di traffic light suatu perempatan jalan, ia melihat arloji. Ternyata waktu berbuka hampir tiba.

Karyawan itu kemudian berhenti di sebuah warung kaki lima yang menjual minuman teh dalam kemasan. Sedetik kemudian adzan berkumandang dari pengeras suara di sebuah masjid tak jauh dari warung tersebut.

Setelah menikmati kesegaran teh dingin selama adzan berlangsung, si karyawan bergegas ke masjid untuk menunaikan salat magrib. Adegan ditutup dengan perjalanan karyawan itu menuju rumahnya menaiki sepeda motor yang masih gres itu.

Saya sudah membayangkan cuan yang cukup besar saat mengikuti preview terakhir di kantor sponsor. Selain dari margin biaya produksi, sponsor setuju membiayai penayangan konten adzan magrib di 34 stasiun TV lokal selama satu bulan Ramadan.

Kalau setiap kali adzan dapat cuan Rp 1 juta saja, selama Ramadan sudah terbayang memperoleh keuntungan lebih dari Rp 1 miliar. Untuk perusahaan rumah produksi berskala UKM. Uang Rp 1 miliar itu terasa sangat besar.

Namun bayangan keuntungan itu lenyap seketika gara-gara muncul surat edaran KPI yang melarang komersialisasi tayangan adzan magrib. Ambyar!

Nah, bagaimana dengan nasib iklan capres itu? Bila berita itu benar, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) wajib menghentikannya. Segera. Adzan magrib harus dibebaskan dari tujuan-tujuan komersial seperti promosi dan kampanye politik. Akan ebih baik kalau capresnya adzan beneran setiap masuk waktu salat.(jto)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *