Berapa Waktu Tidur Yang Ideal Dalam Islam?

Waktu tidur Yang Ideal
Waktu tidur Yang Ideal
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Tujuan tidur adalah untuk mengistirahatkan tubuh, memberikan energi dan menjadi lebih sehat. Namun hal tersebut bisa dicapai dengan tidur yang berkualitas dan waktu tidur yang ideal. Sebab jika kurang tidur atau terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut para ahli, orang yang kurang tidur dapat membahayakan kesehatannya dan meningkatkan stresnya. Terlalu banyak tidur juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, seperti sakit kepala, risiko diabetes, penyakit jantung, stres, kehilangan semangat, dan lain-lain. Lalu, berapa jumlah tidur yang ideal?

Menurut informasi Kementerian Kesehatan RI, durasi tidur yang ideal, terutama bagi orang atau orang dewasa berusia 18 hingga 40 tahun, memerlukan waktu tidur 7 hingga 8 jam per hari. Lantas, berapa lama waktu tidur ideal dalam Islam?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ajaran Islam pun melarang seorang Muslim berlebih-lebihan atau terlalu lama waktu tidurnya apalagi sampai melewatkan waktu sholat. Bahkan orang-orang yang memiliki keutamaan adalah mereka yang dapat qiyamullail pada waktu malam. Begitupun sebaliknya, seorang Muslim tidak boleh menjerumuskan dirinya pada kerusakan dengan kurang tidur. Sebab hal itu dapat membuat kondisi fisik menjadi lemah.Pada Alquran awal surat Al Muzammil , Allah ta’ala memberikan jawaban tentang berapa lama waktu yang ideal untuk tidur dalam sehari semalam.يٰۤاَيُّهَا الۡمُزَّمِّلُ . قُمِ الَّيۡلَ اِلَّا قَلِيۡلًا . نِّصۡفَهٗۤ اَوِ انْقُصۡ مِنۡهُ قَلِيۡلًا . اَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ الۡقُرۡاٰنَ تَرۡتِيۡلًا .

Hai orang yang berselimut (Muhammad). bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Alquran surat Al Muzammil ayat 1-4).

Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah memberikan keterangan bahwa sebaiknya tidur sehari semalam itu tidak lebih dari delapan jam. Sebab bila lebih dari itu termasuk orang yang menyia-nyiakan umur hidupnya hanya untuk tidur.

واعلم أن الليل والنهار أربع وعشرون ساعة ، فلا يكونن نومك بالليل والنهار أكثر من ثماني ساعات ، فيكفيك إن عشت ستين سنة أن تضيع منها عشرين سنة وهو الثلث.

Ketahuilah olehmu bahwa sehari semalam itu dua puluh empat jam. Maka janganlah engkau tidur sehari semalam lebih dari delapan jam. Maka bila dicukupkan hidupmu enam puluh tahun, sia-sialah dari umurmu dua puluh tahun, dan itu adalah sepertiga umurmu.  (Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 126 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

Bahkan menurut Imam Al Ghazali seorang Muslim yang hendak tidur seyogianya bertekad untuk bangun malam guna menunaikan ibadah sunah setelah itu dapat tidur lagi dan bangun sebelum subuh.

وأعد عند النوم سواكك و طهورك ، واعزم على قيام الليل ، وعلى القيام قبل الصبح.

“Dan ketika engkau berencana tidur, hendaknya bersiwak dan bersucilah. Dan bertekadlah untuk sholat malam dan bangun sebelum subuh,” (Bidayatul Hidayah, 126)

Maka setelah bangun hal yang utama dilakukan adalah menunaikan sholat dua rakaat terlebih dulu sebelum masuk waktu subuh.

فركعتان في جوف الليل كنز من كنوز البر ، فاستكثر من كنوزك ليوم فقرك ، فلن تغني عنك كنوز الدنيا إذا مت.

“Maka dua rakaat di setelah bangun tidur itu perbendaharaan terbaik. Maka perbanyaklah perbendaraanmu untuk hari dimana kamu membutuhkannya. Bila kamu mati, maka perbendaraan dunia tidak kamu perlukan,” (Bidayatul Hidayah, 126)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *