Tanggapan Anies Soal Konflik Pulau Rempang: Kalau Memicu Penderitaan Perlu Langkah Koreksi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan buka suara soal konflik di Pulau Rempang, Kota Batam. Menurutnya, investasi seharusnya meningkatkan kesejahteraan warga alih-alih memperkaya para investor. Jika akhirnya hal itu membuat warga semakin menderita, maka perlu dilakukkan koreksi.

“Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan, justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat, ini perlu ada langkah-langkah koreksi,” kata Anies dikutip Hajinews dari instagram pribadinya, Selasa (12/9).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Oleh karena itu, Anies mengatakan pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam kegiatan-kegiatan investasi, termasuk dalam konflik yang terjadi pada warga di Pulau Rempang.

“Harus mengedepankan prinsip ini dalam situasi apapun. Karena kita tahu bahwa pelaksanaan selalu ketemu dengan berbagai macam tantangan di lapangan,” tegasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, proses di jalan yang damai perlu dilakukan dalam konflik-konflik semacam ini tanpa mengerahkan kekuatan fisik terhadap warga.

“Jadi kami melihat penting sekali untuk mengedepankan proses yang damai, proses yang melibatkan semua dan beri waktu ekstra sehingga proses dialog itu berjalan dengan baik,” ucapnya.

“Kami merasakan pengalaman di Jakarta ketika ada tindakan-tindakan kekerasaan yang menyangkut penggeseran, penggusuran itu luka sosialnya lama,” pungkas Anies.

Sebelumnya, rencana relokasi 16 lokasi Kampung Tua di Pulau Rempang, Kota Batam itu masih terus mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Penolakan itu ditunjukkan dengan gelar aksi unjuk rasa yang dihadiri ribuan orang pada hari Senin (11/9), dilansir jawapos.

Aksi unjuk rasa yang mulanya damai itu, tiba-tiba ricuh dengan adanya massa yang menghancurkan pagar serta melemparkan batu ke arah Kantor BP Batam. Akibatnya, pagar dan kaca di kantor itu hancur karena amukan massa yang emosi.

Aksi unjuk rasa yang mulanya damai itu, tiba-tiba ricuh dengan adanya massa yang menghancurkan pagar serta melemparkan batu ke arah Kantor BP Batam. Akibatnya, pagar dan kaca di kantor itu hancur karena amukan massa yang emosi.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *