Mohon Jangan Lupakan dan Jangan Hancurkan Peradaban Melayu Yang Agung

Peradaban Melayu Yang Agung
Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia)

Hajinews.id – Dalam beberapa kali mengisi kajian dan seminar di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, saya membahas keagungan isi kitab Gurindam 12 karya Raja Ali Haji. Karya ini begitu populer di kedua provinsi itu. Kitab Gurindam 12 – yang aslinya ditulis dalam huruf Arab berbahasa Melayu/Jawi – mengandung konsep-konsep penting dalam pendidikan dan kebangkitan diri, masyarakat, dan bangsa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pasal 1 Gurindam 12 memuat ajaran-ajaran penting pembentukan pandangan hidup Islam (worldview of Islam). Pasal ini dibuka dengan kalimat tegas tentang pandangan dan sikap seseorang terhadap agama: “Barangsiapa tiada memegang agama, maka sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.”

Baris-baris berikutnya, diberikan rumus untuk menjadi orang yang ma’rifat dan bertaqwa: “Barangsiapa mengenal Allah, maka suruh dan tegah-Nya tiada ia menyalah. Barangsiapa mengenal diri, sungguh ia telah mengenal Tuhan yang bahri. Barangsiapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terperdaya. Barangsiapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia itu mudharat!”

Sekedar contoh, silakan simak pasal 3 Gurindam 12: “Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, niscaya dapat daripadanya paedah. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senunuh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat. Hendaklah peliharakan kaki, daripada berjalan yang membawa rugi.”

Renungkanlah! Betapa agungnya makna yang terkandung dalam untaian kata-kata indah dari seorang sastrawan, ulama, dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat Kepulauan Riau itu. Jika kata-kata indah dalam Kitab Gurindam 12 itu dipahami dan diamalkan, maka insyaAllah, bangsa Melayu menjadi bangsa yang hebat dan tak terkalahkan.

Saat berkunjung ke Provinsi Kepri, 31 Oktober 2022, saya melihat Gurindam 12 itu ditulis di Pintu Keluar Bandara Raja Haji Fisabilillah. Nama ini tak lain adalah kakek dari Raja Ali Haji. Memasuki kota Tanjung Pinang, ada Taman Gurindam. Di Auditorium Universitas Maritim Raja Ali Haji, Gurindam 12 itu juga ditulis melingkar di atapnya.

Tapi, apakah pesan-pesan penting dalam Kitab Gurindam 12 itu benar-benar dipahami dan diamalkan oleh para ulama, guru, penguasa dan rakyat di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau? Allah Maha Tahu. Yang jelas, Gurindam 12 membawa pesan penanaman nilai-nilai Tauhid, akhlak mulia, cinta ilmu, serta adab dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, dan negara.

Di Pesantren At-Taqwa Depok, Kitab Gurindam 12 wajib dikhatamkan oleh para santri tingkat SMP. Begitu juga kitab karya Raja Ali Haji lainnya. Di sini juga ada asrama santri bernama: Gedung Raja Ali Haji. Bahkan, ada satu spanduk besar kutipan Gurindam 12 pasal 5: “Diantara tanda orang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu!”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *