Waduh! Gus Yahya Persilakan Nahdliyin Dukung Pilihan Jokowi di Pilpres 2024

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengaku tak mempermasalahkan jika banyak Nahdliyin yang mendukung capres-cawapres pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024.

“Ya itu kan terserah orang yang milih, bukan terserah PBNU. Kalau orang NU ingin ikut pilih pilihan Pak Jokowi ya silakan nanya sendiri-sendiri kepada beliau,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/9/202).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada kesempatan itu, dia menegaskan bahwa keikutsertaan Jokowi sebagai Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) adalah atas nama pribadi, bukan sebagai Presiden.

“Perlu diketahui bahwa pengangkatan Insinyur Joko Widodo sebagai Dewan Pengampu GKMNU bukan sebagai Presiden sebagai warga NU dan SK-nya berlaku lebih dari 2024. Jadi beliau bukan Presiden pun masih jadi Dewan Pengampu itu makanya saya sebut Insinyur Haji Joko Widodo karena itu sebagai pribadi,” jelasnya.

Gus Yahya menegaskan bahwa NU sebagai organisasi tidak akan terlibat dalam kompetisi politik. Namun, peranan politik NU hanya terkait dengan kemaslahatan umat.

“Yang jelas pada dasarnya NU sebagai lembaga tidak akan terlibat dalam politik kompetisi. Tidak jadi pihak dalam kompetisi dan peran politik NU terkait tanggung jawab kebangsaan kemaslahatan bersama dan kemanusiaan,” tuturnya.

Sebelumnya, Jokowi diangkat menjadi Dewan Pengampu GKMNU dalam pembukaan Munas dan Konbes NU 2023 di Ponpes Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Selain Jokowi, ada juga Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, dan KH Miftachul Akhyar turut menjadi Dewan Pengampu GKMNU.

Adapun tugas Dewan Pengampu GKMNU akan mengawasi, meminta laporan, melakukan evaluasi, memberikan saran dan membantu menghubungkan PBNU yakni seluruh jajaran GKMNU ini dengan berbagai pihak yang bekerja sama untuk pelaksanaannya.

Gus Yahya pun mengungkapkan alasan NU tak akan jauh-jauh dari Jokowi karena kini didapuk sebagai Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Diketahui GKMNU dibentuk Gus Yahya guna menghadirkan manfaat keberadaan organisasi di tengah warganya.

“Bagaimana tidak, sekarang Pak Jokowi Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU. Ini adalah program yang akan kita jalankan tanpa henti sampai bahkan lebih dari masa jabatan Pak Jokowi, karena ini akan menjadi pola dasar dari aktivisme NU,” ujar Gus Yahya usai pembukaan Munas dan Konbes NU 2023 di Ponpes Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).

“Dan Pak Jokowi dewan pengampunya. Jadi enggak akan jauh-jauh dari NU-nya,” imbuhnya.

Walaupun begitu, dia menegaskan bahwa NU tidak akan ikut-ikutan soal pasangan politik yang didukung Jokowi. “Belum tahu kalau itu, pada prinsipnya kalau NU sebagai lembaga enggak akan ikut-ikutan soal itu,” ucapnya.

Gus Yahya menjelaskan bahwa jika ada instruksi atau dukungan politik dari salah satu kiai NU, maka itu menjadi dukungan pribadi bukan atas nama lembaga NU.

“Ya enggak, tapi nanti yah prinsipnya sebagai lembaga enggak akan ikut-ikut. Kalau para kiai mau bersikap itu hak politik dari para kiai, boleh tapi bukan atas nama lembaga,” tutupnya.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *