Ini Makanan Pertama Yang Dihidangkan Kepada Penghuni Surga

Makanan Pertama Penghuni Surga
ilsutrasi: daging
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Salah satu kenikmatan yang dijanjikan kepada penghuni surga adalah makanan. Ada satu makanan yang dipersembahkan terlebih dahulu kepada penghuni surga, meskipun Allah SWT masih belum mengetahui mengapa makanan tersebut dipersembahkan sebelum makanan lainnya.

Mengenai hadirnya makanan bagi penghuni surga dijelaskan dalam surat Al Mursalat ayat 41-44. Allah SWT berfirman:

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ ظِلٰلٍ وَّعُيُوْنٍۙ
وَّفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُوْنَۗ
كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (pepohonan surga yang teduh) dan (ada di sekitar) mata air serta buah-buahan yang mereka sukai. (Dikatakan kepada mereka,) “Makan dan minumlah dengan nikmat karena apa yang selalu kamu kerjakan.” Sesungguhnya demikianlah Kami beri balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Meski para penghuni surga tetap makan dan minum, Rasulullah SAW pernah menegaskan dalam haditsnya bahwa kondisi mereka tetap suci. Sebab, sebagian ampas makanannya menjadi keringat seharum kesturi dan sisanya menjadi sendawa yang harum.

Keterangan tersebut bersumber dari kitab Shahih Muslim dari Jabir RA. Rasulullah SAW bersabda,

يَأْكُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَيَشْرَبُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَبُولُونَ طَعَامُهُمْ ذَاكَ جُشَاءُ كَرَشْحِ الْمِسْكِ يُلْهَمُونَ التَّسْبِيحَ وَالتَّكْبِيرَ كَمَا تُلْهَمُونَ النَّفَس

Artinya: Penghuni surga makan dan minum, tidak mengeluarkan ingus dari hidungnya, tidak buang air besar, dan tidak pula buang air kecil. Makanan mereka menjadi sendawa yang beraroma misik. Mereka selalu diilhamkan bertasbih dan takbir sebagaimana kalian diilhamkan bernapas.

Makanan Pertama Penghuni Surga

Menurut sejumlah keterangan hadits yang disebutkan Rasulullah SAW, makanan pertama yang dihidangkan pada penghuni surga adalah hati paus. Salah satunya disebutkan dari Abdullah bin Salam RA yang mengajukan pertanyaan pada Rasulullah SAW pada awal kedatangannya di Madinah.

Ia bertanya, “Apa makanan yang pertama-tama dimakan oleh penghuni surga?”

Rasulullah SAW pun menjawab, “Bonggol hati ikan paus.” (Bukhari)

Riwayat lainnya juga menyebutkan hal serupa seperti yang bersumber dari Tsauban RA. Ia menceritakan, ada seorang Yahudi bertanya pada Rasulullah SAW, “Apa yang dihidangkan kepada mereka saat memasuki surga?”

Rasulullah menjawab, “Hati ikan paus,”

Orang itu bertanya lagi, “Lalu apa makanan mereka setelah itu?”

Rasulullah menjawab, “Mereka disembelihkan lembu jantan surga yang dimakan dari bagian-bagian ujungnya,”

Orang itu bertanya lagi, “Lalu apa minuman mereka?”

Rasulullah menjawab, “Dari mata air yang disebut dengan salsabil.” (HR Muslim)

Hadits lain juga menggambarkan kelezatan daging hati paus yang dikonsumsi pertama kali oleh penghuni surga. Berikut bunyi haditsnya, “Hidangan bagi mereka yang pertama kali adalah daging hati ikan paling lezat. Kemudian disembelihkan baginya sapi yang makanan sehari-harinya adalah rumput surga.” (HR Muslim)

Meski makanan pertama kali di surga sudah dijelaskan dalam hadits, namun manusia tetap tidak akan mampu memberikan gambaran kelezatannya. Makanan tersebut hidangkan di atas piring-piring yang tak dapat disifatkan keindahannya pula.

Selain diberi suguhan daging hati paus, makanan lain yang disajikan pada penghuni surga adalah daging burung. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surah Al Waqiah ayat 21,

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ

Artinya: dan daging burung yang mereka sukai.

Ibnu Abbas pernah menafsirkan ayat di atas bahwa daging burung tersebut termasuk di antara perkara yang disukai dan diinginkan. Dengan kata lain, bila seorang penghuni surga menginginkan daging burung, saat itu juga burung yang terbang jatuh di hadapannya hingga berbentuk makanan siap saji.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *