Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id — Program food estate sempat menjadi perbincangan hangat, setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melayangkan kritik kerasnya. Mengingat program ini tidak berjalan semestinya. Food estate dijalankan Kementerian Pertahanan RI.
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, enggan berkomentar banyak soal program food estate yang dikritik Hasto tersebut. Walau tujuan program ini untuk mengatasi krisis pangan dan situasi global yang tidak menentu.
Adapun program ini berbasis pada pembentukan lumbung pangan petani. Tidak hanya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, tetapi juga dalam program tersebut ada peran Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, yang juga kader Nasdem.
“Food estate itu programnya Kemenhan atau siapa? Saya enggak komentar lah food estate, yang lain saja,” kata Willy, dikutip Sabtu 23 September 2023.
Willy menyebut pihaknya hanya fokus untuk menyusun strategi untuk memenangkan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Sehingga tak ingin berkomentar banyak soal food estate itu.
“Tanya Bang Syahrul saja lah, kita fokus pemenangan Anies saja. Anies jadi Presiden itu saja. (Food estate) no komen lah,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Hasto Kristiyanto sebelumnya menyebut proyek food estate atau lumbung pangan adalah bagian dari kejahatan lingkungan hidup.
Dia menyampaikan itu berkaitan dengan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang adanya dugaan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp 1 triliun mengalir ke partai politik.
“Kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate,” kata Hasto di Bogor, Selasa, 15 Agustus 2023.
Hasto lebih jauh menerangkan, program itu dalam praktiknya banyak disalahgunakan karena banyak hutan yang ditebang habis tetapi food estate-nya tidak terbangun dengan baik. “Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan,” katanya.
