Apa Benar Salat Tak Khusyuk Bakal Diterima? Ini Kata Gus Baha

Salat Tak Khusyuk Bakal Diterima?
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Salat merupakan rukun Islam kedua setelah Syahadat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya doa.

Umat ​​Islam diwajibkan menunaikan salat wajib lima waktu sehari. Selain itu, ada shalat Sunnah yang wajib dilakukan setiap hari. Doa ibarat sebuah bangunan besar, baik pintu maupun kuncinya. Tanpa pintu dan kunci, kita tidak akan bisa masuk atau menikmati kemewahannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Apapun yang telah dilakukan seseorang, hal pertama yang harus dia lakukan di Hari Kiamat adalah Salat.

Namun, tidak semua umat Islam menjalankan ibadah yang taat. Seringkali seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh pada awalnya, tetapi kemudian hatinya mengembara dan dia tidak lagi saleh. Yang lain kesulitan bersikap tulus sejak awal.

Ketika orang berdoa, seringkali mereka membayangkan beban mental yang disebabkan oleh pekerjaan, masalah keluarga, hobi, dan alasan lainnya.

Pertanyaannya apakah Salat tersebut tidak diterima dengan khusyuk di sisi Allah SWT? Mengenai hal ini, ulama KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha punya penjelasan gamblang.

Jangan Pesimis Jika Salat Tidak Khusyuk

Umat Muslim melaksanakan Salat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar di Masjid Naif, Dubai (5/5/2021). 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. (AFP/Karim Sahib)

Gus Baha mengatakan, bahwa menurut mazhab Abu Hasan as-Syadzili seseorang tidak boleh merasa pesimis atau merasa bersalah dalam beribadah. Dalam hal ini termasuk juga perasaan ragu yang menyelimuti perihal salat diterima atau tidak.

“Ciri khasnya mazhab Syadzili itu adalah orang itu tidak boleh merasa salah. Imam Syadzili itu punya murid alim namanya Abul Abbas al-Mursyi. Abul Abbas al-Mursyi punya murid alim namanya Ibnu Athaillah yang mengarang kitab Hikam. Jadi, cerminan mazhab Syadzili adalah apa yang ada dalam kitab Hikam,” kata Gus Baha dikutip dari kanal YouTube Santri Gayeng, Rabu (13/07/22).

Gus Baha lalu mencontohkan ucapan yang menunjukan rasa bersalah seseorang akan ibadah yang telah dilakukannya, yakni muncul keraguan perihal salat diterima atau tidak.

“Saya ini tidak tahu, salatku diterima atau tidak? Menurut Mazhab Syadzili kalau kita ngomong seperti itu diamuk, syirik kamu kalau ngomong begitu,” kata Gus baha.

Larangan akan hal ini lantaran setan sudah merasa kesal jika ada orang yang masih mau sujud kepada Allah (salat). Oleh sebab itu melaksanakan salat terlepas dari diterima atau tidak sudah sukses membuat setan kesal.

“Bagaimana juga setan sudah kesal sebab kamu mau sujud. Pokoknya kalau membuat setan kesal itu keren,” tandas Gus Baha.

Ulama Ahli Al-Qur’an juga menerangkan bahwa dalam salat terdapat kalimat takbir yang tujuannya mengagungkan Allah. Tentu saja setan sangat murka dengan perbuatan ini dan membuat murka setan merupakan salah satu indikasi keberhasilah kita sebagai hamba Allah.

Setan Kesal

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *