Disway: Durian Kaesang

Durian Kaesang
Ilustrasi Kaesang Pangarep - Maulana Pamuji Gusti
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – BEGITU CEPAT: perubahan politik. Satu hari tidak membuka HP saya ketinggalan berita: Kaesang Pangarep jadi ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saya jarang buka HP belakangan.

Saya lagi asyik membantu tukang. Membangun rumah bambu. Tidak sepenuhnya bambu. Hanya agar sesuai dengan lingkungan yang banyak bambu: pegang gergaji, angkat batu, mencangkul, pegang palu. Apa pun. Dari pagi sampai senja.

Keasyikan inilah yang membuat saya juga ketinggalan soal Rempang. Sampai tulisan saya soal itu hanya biasa-biasa saja. Pun beberapa topik yang lain.

Berita baiknya: berat badan bisa turun. Mungkin kelihatan lebih tua. Seperti foto di kereta cepat itu. Lebih hitam. Tapi bisa sedikit mengurangi tembem.

Tentu saya kaget mendengar langkah kuda Kaesang. Saya pernah dengar ia akan ke Amerika. Menyertai istrinya meneruskan kuliah yang lebih tinggi di sana. Berarti ada yang sangat penting bahwa Kaesang harus terjun ke politik. Menjelang Pemilu pula.

Mengapa pilih PSI? Partai kecil yang belum punya wakil di DPR? Bukankah semua partai besar menantinya? Pun partai yang juga kandang asli keluarga besar Presiden Jokowi?

Kaesang menceritakan sendiri jawabnya. Yakni saat memberi sambutan di acara pengukuhannya sebagai ketua umum Senin malam lalu.

“Saya jatuh cinta ke PSI,” katanya.

Tentu itu omongan politikus. Yang sebenarnya di balik itu hanya ia yang tahu. Mungkin juga bapaknya. Atau juga kakaknya, wali kota Solo itu.

Rasanya pilihan itu tepat. Masuk partai besar ia harus merangkak dari bawah. Apalagi di PDI-Perjuangan berlaku aturan jenjang kaderisasi. Tidak mungkin langsung jadi ketua umum. Jadi sekjen pun mustahil. Pun jadi salah satu ketua partai.

Apalagi dalam situasi hubungan Pak Jokowi beserta anaknya lagi penuh misteri belakangan ini.

Kaesang anak muda. Baru 28 tahun. Ia perlu tantangan. Khas anak muda yang mau punya jalan sendiri. Merintis karir sendiri. Dari kecil. Dari sulit. Tidak mau langsung enaknya. Ia harus merasakan keringat sebagai pejuang.

Tentu akan ada yang bilang ia tidak benar-benar langsung dari bawah. Begitu masuk partai langsung jadi ketua umum. Juga langsung mendapat dukungan relawan Jokowi. Para relawan itu hadir di acara pengukuhan.

Kaesang sendiri yang mengungkapkan peran relawan bapaknya. Mungkin dengan tujuan tertentu: menembak ke segala arah.

“Di sini hadir relawan Pak Jokowi. Jumlahnya….”, ujar Kaesang melirik teks pidato, “137 relawan. Tapi saya dengar sudah menjadi 200”.

Kepada para relawan Jokowi itu Kaesang mengucapkan selamat berjuang di tempat berbeda, tapi tetap di tujuan yang sama: ikut Pak Jokowi.

Cara Kaesang berpidato lebih menarik dari gaya bapaknya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *