Daftar Donatur Palestina
Terkadang manusia lupa, salah satu tujuan utama dari pernikahan selain menjaga dirinya dari fitnah dan syahwat yang tidak pada tempatnya, pernikahan sendiri juga merupakan ladang pahala yang sangat besar bagi seorang Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya. (HR. Al Baihaqi no. 625)
Pernikahan itu telah Allah perintahkan kepada manusia agar setiap mereka dapat merasakan kenyamanan dan ketentraman dalam mengarungi kehidupan ini. Dan setiap perilaku maksiat yang dapat merusak pernikahan ini akan membuat pasangan tersebut menjauh dari rahmat Allah.
Hubungan yang sehat didalam pernikahan itu sangat dibutuhkan. Sang istri diharapkan selalu mengusahakan untuk tampil bersih, merayu suami, memanjakan suami dan menjaga syahwat suami. Sang suami diharapkan selalu mencoba untuk menjaga, melindungi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan istri.
Jika keduanya sama-sama memperhatikan hak dan kewajiban satu sama lain, serta dibumbui dengan candaan-candaan yang positif, maka hubungan pernikahan ini akan terjaga.
Di dalam interaksi yang bagus ini akan melahirkan rasa cinta dan kasih sayang yang bertumbuh setiap hari nya. Ditambah dengan rasa saling mendukung dalam beribadah dan saling mengingatkan dengan cara yang lembut jika pasangan melewati batas hukum Allah, maka insyaAllah hubungan ini akan menjadi sebuah pernikahan yang penuh berkah.
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya” [HR. Muslim]
