Perdana! KoReAn Deklarasi Gerakan Nasional Saksi Anies-Cak Imin Tanpa Bayar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Konfederasi Nasional Relawan Anies alias KoReAn telah menggelar deklarasi Gerakan Nasional Saksi untuk pasangan Bakal Capres-Cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Deklarasi Gerakan Nasional Saksi AMIN Tak Mau Dibayar atau Gernas Satamar berlangsung di Posko Pemenangan KoReAn, Jl Miranti, Makassar, Sabtu (30/9/2023) kemarin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ratusan relawan dari berbagai simpul relawan berkumpul dalam deklarasi tersebut.

Mereka berkomitmen untuk terus bergerak mengajak sebanyak mungkin orang bergabung untuk memenangkan paket Anis-Cak Imin di Pilpre 2024.

Ketua Umum KoReAn, Muhammad Ramli Rahim menyampaikan, deklarasi Gernas Satamar pertama kali digelar di Kota Makassar.

Selanjutnya akan diikuti oleh relawan lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kita mulai dari Kota Makassar, kita ajak relawan mau menjadi saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara) tanpa harus di bayar,” kata Ramli, dalam keterangan resmi yang diterima Hajinews, Ahad (1/10/2023).

“Gerakan ini kemudian akan berjalan dengan sendirinya di kabupaten/kota lain oleh seluruh relawan di Indonesia,” lanjutnya.

Adapun yang hadir diantaranya, Sekjen Jarnas Mileanies Asri Tadda, Ketum ReSoPA Syarif Borahima, Korwil Tim 101 Mawar Sakti Muh Anwar Taba.

Ketum FRA Syamsul Alimuddin, dan Bendum ReSoPA H. Supriadi Paris.

Dalam deklarasi itu, tampak mereka secara bergantian menyampaikan dukungannya untuk Gernas Satamar.

Mereka berkomitmen untuk terus bergerak mengajak sebanyak mungkin orang bergabung dalam gerakan ini.

Menurut Ramli, salah satu permasalahan politik di Indonesia adalah pembiayaan yang besar.

Termasuk diantaranya adalah kebutuhan dana saksi.

terdiri atas biaya konsumsi, biaya atribut dan honor saksi.

Jika mengacu ke pemilu 2019, honor saksi bervariasi antara Rp100.000-Rp250.000 per orang lalu konsumsi Rp50.000 dan atribut Rp25.000-Rp200.000.

Sehingga, untuk setiap TPS dibutuhkan Rp175.000- Rp500 ribu.

Artinya, kata Ramli, dengan jumlah 820.161 TPS, maka dibutuhkan Rp143.528.175.000-Rp410.080.500.000.

Jika di setiap TPS digunakan dua saksi, maka dibutuhkan Rp287.056.350.000-Rp820.161.000.000.

Jumlah itu jika dibandingkan dengan total harta kekayaan Anies Baswedan yang hanya Rp11.187.431.089 berdasarkan LHKPN, maka rakyat Indonesia terutama relawan tak bisa berharap banyak kepada calon presidennya.

Jika ini terjadi, lanjut Ramli, jangan sampai yang terjadi adalah kekosongan saksi atau Anies menerima bantuan dari pemodal atau kita kenal dengan istilah oligarki.

“Atas dasar itulah KoReAn mendeklarasikan gerakan nasional saksi AMIN tak mau dibayar atau disingkat Gernas Satamar,” cetusnya.

Setelah deklarasi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan para relawan adalah pengukuhan dan bimtek Tim 101 Mawar Sakti.

Tim ini adalah 101 orang yang bertugas sebagai mata warga dan saksi Tangguh Anies.

“Tim 101 Mawar Sakti inilah yang nantinya bertugas memastikan seluruh TPS di kecamatannya terisi oleh saksi dalam dan saksi luar Gernas Satamar,” imbuhnya.

Di akhir, Ramli mengimbau, jika ada orang atau kelompok masyarakat yang ingin bergabung dalam gerakan ini, cukup dengan mendaftarkan diri sebagai relawan Anies di https://relawan.koreanies.com.

“Hingga saat ini sudah 2.457 kecamatan yang siap melaksanakan Pengukuhan dan Bimtek Tim 101 Mawar Sakti.

Angka 2.457 kecamatan ini sama dengan 1/3 dari total jumlah kecamatan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *