Kultum 231: Jin Berusaha Curi Berita tapi Terjaga Ketat

Jin Berusaha Curi Berita
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Dalam beberapa kultum sebelumnya, telah dijelaskan bahwa jin mempunyai kebiasaan mencuri berita dari langit. Tentu saja Allah Subhanahu wata’ala tidak membiarkan hal ini terjadi. Allah menjaga dengan lemparan panah-panah api. Dalam hal ini Allah berfirman,

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ

حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا * وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ

مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ

الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

Artinya:

Sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapati penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar (berita-berita), tetapi sekarang barangsiapa (mencoba) mendengar-dengar (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai [untuk membakarnya] (QS. Al-Jin, ayat 8 – 9).

Mungkin kita bertanya-tanya mengapa jin berusaha mencuri berita ataupun rahasia dari langit. Jawaban utamanya adalah, demi mereka bisa memberikan informasi dan ramalan-ramalan kepada para dukun. Dengan informasi dan ramalan yang akurat, lalu dicampur dengan dusta-dusta maka akan sangat banyak manusia yang bisa diajak untuk percaya kepada dukun dan peramal.

Sungguh manusia patut untuk bersyukur bahwa Allah menjaga rahasia langit dengan melempar jin dan syetan dengan panah api, yang kita kenal dengan bintang jatuh. Jadi di samping sebagai penghias langit, bintang-bintang itu juga sebagai panah api pelempar syetan. Allah berfirman,

لَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ

وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ

وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Artinya:

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala (QS. Al-Mulk, ayat 5).

Di dalam riwayat Ibnu Hibban, terdapat keterangan, bahwa “- – – terkadang dia terkena panah api sebelum menyampaikan kepada jin yang berada di bawahnya, dan terkadang tidak terkena panah api, sehingga berhasil dia sampaikan kepada jin di bawahnya” (HR. Ibn Hibban, no. 36). Selain itu, dalam riwayat Ahmad disebutkan Asbabul Wurud, mengapa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan hadits di atas. Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan, “Beberapa orang anshar dari kalangan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita kepadaku, bahwa mereka pernah duduk-duduk bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu malam. Tiba-tiba ada bintang yang dilemparkan. Kemudian Ibnu Abbas menyebutkan hadits selengkapnya” (HR. Ahmad no. 1883).

Adapun mengenai keterangan tentang ‘Hujan Meteor’, para ulama ahli tafsir dalam menafsirkan surat Al-Mulk ayat 5 ini, seorang ahli tafsir pada masa tabi’in, yaitu Qatadah rahimahullah, mengatakan,

خَلَقَ هَذِهِ النُّجُومَ لِثَلَاثٍ : جَعَلَهَا

زِينَةً لِلسَّمَاءِ ، وَرُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ،

وَعَلَامَاتٍ يُهْتَدَى بِهَا ؛ فَمَنْ تَأَوَّلَ

فِيهَا بِغَيْرِ ذَلِكَ : أَخْطَأَ ، وَأَضَاعَ

نَصِيبَهُ ، وَتَكَلَّفَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ

Artinya:

Allah menciptakan bintang untuk 3 hal, yakni Allah jadikan sebagai penghias langit, sebagai pelempar syetan, dan sebagai tanda alam untuk petunjuk arah. Maka siapa yang menggali tentang bintang, selain 3 hal tersebut, dia keliru, menyia-nyiakan jatahnya, dan membebani diri dengan sesuatu yang sama sekali dia tidak memiliki modal ilmu tentangnya (HR. Bukhari no. 4/107).

Jadi, yang dimaksud dengan memahami selain 3 hal tersebut adalah menggunakan memahami bintang untuk astrologi (bukan astronomi), seperti zodiak atau ramalan bintang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *