Hajinews.co.id – Sejumlah emak-emak membentangkan spanduk panjang menyambut kedatangan dari Kepala BP Batam yang berkunjung ke Sembulang Tanjung.
Di persimpangan menuju Sembulang Tanjung itu, para emak-emak menyampaikan orasi secara bergantian.
Aksi sejumlah emak-emak warga Sembulang Pulau Rempang Batam ini dilakukan pada Selasa (3/10/2023).
Mereka berjejer sembari membawa spanduk dan karton dengan beragam tulisan penolakan relokasi.
Ada beberapa tulisan kritik seperti benci pengkhianat dan menolak relokasi harga mati.
‘Kami benci penghianat. Kami benci kekerasan. Tolak relokasi harga mati’.
Ada pula spanduk bertuliskan menagih janji dari Presiden Jokowi.
Mereka juga melantunkan sholawat dan menyanyi lagu-lagu kebangsaan.
Mereka juga menyebut, NKRI tidak untuk dijual sehingga apabila Rempang dijual, mereka mengaku siap menukarnya dengan nyawa.
“NKRI Not For Sale, mau jual negeri ini, tukar dengan nyawa kami,” katanya.
Emak-emak ini juga berteriak histeris sembari meneteskan air mata kesedihan.
Saat dikonfirmasi, seorang warga bernama Ana mengaku tak bersedia direlokasi.
Menurutnya, warga tak ingin meninggalkan tanah leluhur.
“Kami tak mau direlokasi. Ini tanah nenek moyang kami, tanah ulayat leluhur kami. Dengarkan lah jeritan kami pak Presiden,” kata seorang warga, Ana saat berorasi.
Saat Kepala BP Batam yang juga Wali Kota batam Muhammad Rudi tiba, emak-emak ini juga mencoba untuk menghadang.
Aksi emak-emak ini pun langsung dihalau oleh petugas.
Akhirnya para emak-emak itu pun hanya bisa berbaris di ruas jalan dengan menenteng dan memasang spanduk tulisan menolak direlokasi.