Kisah Abu Nawas: 2 Ibu Bertengkar Soal Bayi, Abu Nawas Menyelesaikan Masalahnya Hanya Dengan Satu Kalimat

2 Ibu Bertengkar Soal Bayi
Bayi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idABU Nawas selesaikan permasalahan ibu-ibu yang berebut bayi. Semua bermula ketika Yang Mulia Raja bertemu dengan dua orang ibu yang sedang berebut seorang bayi. Mereka bersikeras untuk saling  mengakui bahwa anak itu adalah milik mereka.

Hakim menyerah dan tidak dapat memutuskan perkaranya. Berbagai hal dilakukan Yang Mulia Raja  dengan harapan kedua ibu itu menyerah, namun harapan itu nihil.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Akhirnya raja memanggil Abu Nawas ke istana. Karakter humoris  sudah mengetahui apa masalahnya. Dia mempersiapkan algojo, yang berdiri siap dengan pedang terhunus.

Bayi yang diperebutkan dua ibu tersebut dibaringkan ke sebuah meja. Masyarakat dan pihak kerajaan penasaran apa yang hendak dilakukan Abu Nawas.

Kemudian Abu Nawas berkata, “Sebelum saya mengambil tindakan atas perkara ini, apakah salah satu dari ibu bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?”

“Tidak, bayi itu adalah anakku,” kata kedua perempuan itu serentak, dikutip dari nu.or.id, Ahad (8/10/2023).

“Baiklah, kalau kalian tidak ada yang mau mengalah, maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua sama rata,” kata Abu Nawas dengan algojo yang sudah melaksanakan tugas.

Ibu pertama girang bukan kepalang atas apa yang hendak dilakukan Abu Nawas terhadap bayi itu. Sedangkan ibu kedua menjerit histeris.

“Jangan, tolong jangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu,” ucap perempuan kedua sambil menangis di depan Abu Nawas.

Dari respons ibu kedua, Abu Nawas tersenyum lega. Akhirnya misteri terkuak. Abu Nawas segera mengambil bayi itu dan langsung menyerahkan kepada ibu kedua.

Abu Nawas minta agar ibu pertama dihukum sesuai perbuatannya. Sebab, tidak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya hendak disembelih. Apalagi di depan mata.

Allahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *