Kultum 235: Beginilah Kehidupan Akhirat

Beginilah Kehidupan Akhirat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Setiap orang yang menderita atau teraniaya atas ketidakadilan baik akibat status sosial ataupun keuangan, pada umumnya tentu menginginkan pelaku kejahatan tersebut agar diberikan hukuman. Singkatnya, setiap orang normal menginginkan para penjahat tersebut memperoleh ganjaran yang setimpal. Di dunia ini, meskipun sebagian besar kejahatan diberi hukuman, banyak juga yang terbebas dari belenggu hukuman.

Mereka justru merasakan kesenangan, kemewahan hidup dan bahkan menikmati kebebasan. Bila ketidakadilan ditimpakan terhadap orang yang “berkuasa dan memiliki pengaruh” oleh orang “yang LEBIH berkuasa diatasnya”, sang korban tentu juga menuntut keadilan agar pelaku segera dihukum sesuai perbuatannya.

Nah di sinilah letaknya. Ada masa kehidupan di mana yang PALING BERKUASA akan memberikan hukuman kepada pelaku ketidakadilan. Dan sebaliknya, yang PALING BERKUASA itu akan memberikan balasan kepada pelaku keadilan. Nah, masa inilah yang disebut dengan kehidupan AKHIRAT, dan yang PALING BERKUASA masa itu nanti HANYA ALLAH SAJA.

Jadi, dunia ini ADALAH dan HANYALAH masa dan tempat ujian bagi kita semua, jin dan manusia, untuk mencapai akhirat. Tentang hal ini Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ

اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Artinya:

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun (QS. Al-Mulk, ayat 2).

Ayat ini menjelaskan bahwa selama di dunia manusia akan diuji dan dinilai amal kebaikannya kemudian akan diperhitungkan pada hari perhitungan kelak di hari Kiamat. Jadi, pengadilan terakhir oleh yang PALING BERKUASA akan ditentukan nanti pada Hari Kiamat. Dan di sana nanti, KEBAIKAN maupun KEJAHATAN yang dilakukan siapapun akan terbalaskan kelak pada hari Kiamat. Kesimpulannya, konsep dalam nilai-nilai kemanusiaan tidak mungkin terlepas dari Kehidupan Akhirat.

Dengan demikian, jelas bahwa tanpa meyakinkan seseorang tentang AKHIRAT, yakni KEHIDUPAN SESUDAH MATI, konsep dalam nilai-nilai kemanusiaan dan tindakan kebaikan atau kejahatan yang dilakukan akan mustahil untuk dibuktikan bagi orang yang telah melakukan kejahatan apalagi bila dia memiliki pengaruh dan kekuasaan. Lantas bagaimana kita menyikapi adanya kehidupan yang ABADI tiada batas waktu itu?

Jawaban untuk pertanyaan itu adalah, untuk kehidupan dunia ia berikan perhatian yang secukupnya saja. Sebab Allah sudah memberikan petunjuk dengan firmanNya,

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ

الْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Artinya:

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, maka tidakkah kamu memahaminya? (QS Al-An’am, ayat 32).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *