Anies Baswedan Didampingi Istri Bertemu Anwar Ibrahim: Mentor Aktivis Saya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim (DSAI).

Pertemuan Anies Baswedan dan Anwar Ibrahim membahas soal peran kedua negara tetangga itu, agar bisa semakin ditingkatkan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Anies Baswedan tiba di kantor PM Malaysia sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Didampingi istrinya, Fery Farhati Ganis, Anies Baswedan disambut langsung Anwar Ibrahim.

Anies menyebut kedatangannya tersebut adalah untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan Anwar Ibrahim.

Apalagi Anies dan Anwar sama-sama menjadi aktivis sejak menjadi mahasiswa.

Keduanya juga sama-sama aktif di pergerakan kampus.

Anwar adalah anggota Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKBIM) yang kemudian menjadi presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Sedangkan Anies aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga ketua senat UGM.

Anies juga menceritakan, sejak tahun 90-an, dirinya sudah mengagumi sosok Anwar Ibrahim. Apabila Anwar berkunjung ke Indonesia, maka Anies selalu menyempatkan diri untuk hadir dan mendengarkan pidatonya sebagai aktivis mahasiswa.

“Beliau adalah mentor dan role model aktivis bagi kami,” ujar Anies seusai bertemu dengan Anwar Ibrahim di Perdana Putra, Putrajaya, Malaysia, Kamis (12/10/2023).

Pertemuan keduanya bahas beberapa hal, salah satunya adalah perlunya mempererat hubungan antara Indonesia dengan Malaysia.

Sebagai sesama bangsa serumpun, hubungan kedua negara sangat penting untuk perbesar peran ASEAN di tingkat internasional.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta ke-17 ini juga berdiskusi mengenai reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim.

“Beliau adalah mentor dan role model aktivis bagi kami,” ujar Anies seusai bertemu dengan Anwar Ibrahim di Perdana Putra, Putrajaya, Malaysia, Kamis (12/10/2023).

Pertemuan keduanya bahas beberapa hal, salah satunya adalah perlunya mempererat hubungan antara Indonesia dengan Malaysia.

Sebagai sesama bangsa serumpun, hubungan kedua negara sangat penting untuk perbesar peran ASEAN di tingkat internasional.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta ke-17 ini juga berdiskusi mengenai reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim.

Anies Baswedan memuji langkah-langkah yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim yang membuat tatakelola pemerintahan di Malaysia semakin baik.

Terakhir keduanya menilai pemimpin negara juga harus sering hadir bersama.

Hal ini penting untuk menunjukkan ke masyarakat tak hanya warga Indonesia dan Malaysia tetapi juga dunia, pemimpinnya bersatu dan itu akan berakibat pada kemajuan dari kedua negara tersebut dan juga kawasan regional ASEAN.

Dapat Mandat dari Aktivis 98

Perhimpunan Aktivis 98 memberikan mandat kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin untuk menuntaskan agenda reformasi 1998.

Mandat itu telah dihimpun dalam Focus Group Discussion (FGD) Perhimpunan Aktivis 98 pada Rabu (11/10/2023) malam.

Juru Bicara Perhimpunan Aktivis 98 Fauzan Luthsa mengatakan, FGD digelar untuk menentukan sosok yang mampu menuntaskan mandat agenda reformasi 1998.

Oleh karena itu, mandat diberikan kepada kriteria yang selaras dengan tuntutan perjuangan reformasi 1998.

Berdasarkan catatannya, ada lima kriteria yang dirumuskan dalam FGD tersebut, yaitu bukan bagian dari rezim Orde Baru, terlibat aktif dalam pergulatan pergerakan pro demokrasi dan reformasi 1998, memiliki rekam jejak sebagai pemimpin yang bersih, tidak represif dalam menghadapi kritik, bukan pelanggar HAM, dan simbol persatuan bangsa.

“Berdasarkan kriteria tersebut, Perhimpunan Aktivis 98 memutuskan memberikan mandat penuntasan agenda reformasi 1998 kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Fauzan pada Kamis (12/10/2023).

Juru Bicara Perhimpunan Aktivis 98 Fauzan Luthsa mengatakan, FGD digelar untuk menentukan sosok yang mampu menuntaskan mandat agenda reformasi 1998.

Oleh karena itu, mandat diberikan kepada kriteria yang selaras dengan tuntutan perjuangan reformasi 1998.

Berdasarkan catatannya, ada lima kriteria yang dirumuskan dalam FGD tersebut, yaitu bukan bagian dari rezim Orde Baru, terlibat aktif dalam pergulatan pergerakan pro demokrasi dan reformasi 1998, memiliki rekam jejak sebagai pemimpin yang bersih, tidak represif dalam menghadapi kritik, bukan pelanggar HAM, dan simbol persatuan bangsa.

“Berdasarkan kriteria tersebut, Perhimpunan Aktivis 98 memutuskan memberikan mandat penuntasan agenda reformasi 1998 kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Fauzan pada Kamis (12/10/2023).

Sementara itu anggota Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Frans Immanuel Saragih mengatakan, diberikannya mandat penuntasan agenda reformasi 1998 kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar karena kedua figur tersebut mampu melakukannya.

Hal ini sebagaimana rekam jejak yang bersangkutan selama di pemerintahan.

“Track record Anies dan Cak Imin sangat jelas dalam perjuangan menegakan demokrasi pasca Reformasi 1998” imbuh Frans.

Hadir dalam FGD para aktivis 98 di antaranya, Agung Nugroho mantan ketua komisariat SMID IISIP dan juga eks aktivis Komrad, Ulung Rusman koordinator Perhimpunan Aktivis 98 mantan Famred Untar, Agung Wibowo Hadi eks aktivis Forum Kota (Forkot) APP, Ivan Panusunan eks aktivis Famred Atst dan aktivis 98 lainnya yang hadir dalam acara tersebut.

 

Cak Imin Kerepotan Menangkal Isu bahwa Anies Baswedan Sosok Radikal

Sementara itu, Muhaimin Iskandar mengakui sosok pasangannya Anies Baswedan dianggap penganut faham radikal.

Hal itu tidak lepas dari framing melalui media sosial.

Itu sebabnya, Muhaimin yang biasa disapa Cak Imin ini, merasa perlu berkeliling menemui banyak kiai untuk memberikan klarifikasi sekaligus penjelasan.

Seperti diketahui Anies berpasangan dengan Cak Imin sebagai bakal capres dan cawapres yang diusung oleh Kolisi Perubahan. Koalisi ini dihuni oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS.

Saat bertemu dengan para aktivis di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (11/10/2023), Cak imin mengungkapkan, ia sampai sibuk keliling bertemu para kiai untuk menjelaskan sosok Anies Baswedan yang menjadi pasangannya maju di Pilpres 2024.

Hal itu tidak lepas dari framing melalui media sosial.

Itu sebabnya, Muhaimin yang biasa disapa Cak Imin ini, merasa perlu berkeliling menemui banyak kiai untuk memberikan klarifikasi sekaligus penjelasan.

Seperti diketahui Anies berpasangan dengan Cak Imin sebagai bakal capres dan cawapres yang diusung oleh Kolisi Perubahan. Koalisi ini dihuni oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS.

Saat bertemu dengan para aktivis di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (11/10/2023), Cak imin mengungkapkan, ia sampai sibuk keliling bertemu para kiai untuk menjelaskan sosok Anies Baswedan yang menjadi pasangannya maju di Pilpres 2024.

 

Sibuk klarifikasi

“Saya akhir-akhir ini sibuk keliling ke kiai-kiai, pesantren-pesantren untuk menjelaskan bahwa Mas Anies itu bukan radikal,” kata Cak Imin.

Mulanya Cak Imin berbicara tentang pengaruh media sosial. Menurutnya, benar atau tidaknya sesuatu terkadang diukur reaksi pengguna internet di media sosial.

Bahkan, keonaran maupun keburukan yang disiarkan terus-menerus bisa jadi dianggap sebagai sebuah kebenaran. Begitu pula ketika Anies disebut sebagai sosok radikal.

“Semakin keonaran, keburukan, disiarkan, diteruskan, dibunyikan maka dianggap kebenaran.

Tiap hari dikampanyekan Anies Baswedan adalah radikal, kalau mau jujur Anies Baswedan itu liberal,” kelakar Cak Imin seperti dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Cak Imin membeberkan rencananya bersama Anies Baswedan melakukan perubahan dan perbaikan.

Ia pun mengaku sempat mempromosikan dirinya dengan Anies di depan para kiai di Jawa Timur.

 

Dwi tunggal

Dalam pertemuan itu, Cak Imin mengatakan, bahwa pasangan Anis dan Muhaimin merupakan pasangan dwi tunggal yang akan menata bangsa.

“Dwi tunggal itu penting. Kita sepakat mana yang terbaik. Jadi saya ingat dulu waktu zaman jadi aktivis, sudahlah perbedaan itu biasa yang penting musuhnya satu.

Turunkan orde Baru, melahirkan demokrasi dan reformasi,” jelas Muhaimin.

Sebagai informasi, Cak Imin menemui para aktivis di UGM usai melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darut Tauhid di Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023).

Kedatangannya didampingi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu yang tiba lebih dulu di pesantren.

Keduanya berkunjung untuk menemui pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Muhammad Thoifur Mawardi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Cak Imin tiba di pondok pesantren sekitar pukul 08.15 WIB. Ia lalu disambut oleh Muhammad Thoifur Mawardi.

Keduanya bertemu dengan Ahmad Syaikhu yang sudah berada di dalam rumah.

Kemudian, mereka bersama sejumlah pengurus mengobrol dan menyantap makanan yang telah disiapkan.

Cak imin menyampaikan, ia banyak mendapat pesan dari Kiai Thoifur.

Keduanya bertemu dengan Ahmad Syaikhu yang sudah berada di dalam rumah.

Kemudian, mereka bersama sejumlah pengurus mengobrol dan menyantap makanan yang telah disiapkan.

Cak imin menyampaikan, ia banyak mendapat pesan dari Kiai Thoifur.

 

Pesan kiai Thoifur

“Nasihat yang pertama jangan menjelek-jelekkan orang lain, nasihat yang kedua saling lah memuja satu dengan yang lain. Nasihat yang ketiga Istiqomah,” kata Cak Imin

Pada kesempatan yang sama Cak Imin buka suara soal pernyataan Menteri Agama (Menag) yang akan menetapkan aturan untuk membatasi kampanye elektoral di lingkungan pondok pesantren.

Cak Imin mengatakan, pihaknya akan patuh terhadap peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu.

Sedangkan wacana pembatasan tersebut dinilai tidak sesuai dengan konstitusi yang ada di KPU.

Menurut Cak Imin, dirinya tidak akan tunduk kepada aturan yang dibuat oleh perorangan.

Dalam menjalankan kampanye, kata Cak Imin, semua peserta harus sesuai dan taat dengan konstitusi yang berlaku di Negara Indonesia.

“Kami akan patuh terhadap peraturan Undang-Undang dan KPU dan tidak tunduk aturan orang per orang,” kata Cak imin.

Diketahui, memasuki tahun politik 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan menetapkan aturan soal kampanye elektoral di pesantren.

Aturan tersebut akan berisi soal pembatasan kampanye politik elektoral di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) dan lembaga pendidikan lain di bawah Kemenag.

Keterangan ini disampaikan Menag usai menghadiri peluncuran logo dan tema Hari Santri Nasional 2023 di Kantor Kemenag, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu pengasuh Ponpes Darut Tauhid KH Thoifur Mawardi juga menyambut baik kedatangan Cak Imin dan rombongan.

Beliau langsung mengajak sarapan Cak Imin di rumahnya yang terletak di Kelurahan Kedungsari, Purworejo, Jawa Tengah.

KH Thoifur Mawardi juga mendoakan pasangan Amin juga bisa mempersatukan umat Islam di Indonesia.

“Semoga umat Islam bersatu, umat Islam bersatu, umat Islam bersatu,” kata KH Thoifur.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *