Khutbah Jum’at: Fenomena Alam Sebagai Bukti Kemaha Besaran Allah

Fenomena Alam
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Mayjen TNI (Pur) Dr. H. Ahmad Yani Basuki, M.si, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia,  PP IPHI

Khutbah Jum’at di Masjid Istiqlal

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّـدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلا (الأحزاب: ٢٣)

Kaum muslimin, Jamaah shalat Jum’ah rahimakumullah,

Marilah tidak henti-hentinya kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, sebagaimana tidak henti-hentinya pula Allah SWT menurunkan karunia nikmatNya kepada kita semua. Dan dengan penuh rasa syukur pula marilah kita manfaatkan nikmat-nikmat Allah SWT tersebut untuk sebesar-besarnya jalan meraih takwa. Yang demikian ini, karena kita sama-sama memahami dan meyakini, bahwa

ketakwaan menjadi ukuran kemulyaan manusia di hadapan Allah SWT.

هاللِّٰ ااتْقٰىكُمْ . اد امكُمْ عِنْ ار َّن ااكْ

Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah “ اِ ialah orang yang paling bertakwa”. Karena begitu mulianya kedududkan orang yang bertakwa, maka kitapun diperintahkan untuk saling tolong-menolong dalam meraih ketakwaan.

اوانِ اوالْعدُْ ِلْْثمِْ اعلاى ا اونُوا الا تاعاا او اوىٰ ۖ اوالتَّقْ ِّرِ ِ اعلاى الْب اونوُا اوتاعاا

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. Al Maidah ayat 2:

Kaum muslimin rahimakumullah,

Hajinews.co.id – Dalam keseharian hidup ini, sesungguhnya banyak sekali makhluk dan fenomena alam yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk menyertai dan membersamai hidup kita sebagai manusia. Namun, banyak juga manusia yang tidak menaruh perhatian dan bahkan ada yang tidak mempedulikannya.

Sementara beberapa ayat Al-Quran memperingatkan, agar manusia memperhatikan berbagai fenomena alam dengan mengkaji dan menggali rahasia yang ada di dalamnya melalui olah pikir dan olah dzikirnya. Olah pikir dan dzikir yang akan berguna bagi pembangunan peradaban manusia. Allah SWT berfirman:

ان .١٠١ َّلا يُؤْمِنُوْ اعنْ قاوْمٍ اوالنُّذرُُ ٰلْايٰتُ اما تغُْنِى ا او اوالْاارْضِ ۗ َّسمٰوٰتِ اماذاا فِى ال قلُِ انْظرُُوْا

Artinya: “ Katakanlah (Wahai Nabi Muhammad), perhatikanlah apa saja yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah berguna tanda-tanda (kebesaran Allah) dan peringatan-peringatan itu dari kaum yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101).

Ayat tersebut mengingatkan agar manusia memperhatikan dan mengambil pelajaran dari apa saja yang ada dilangit dan dibumi. Dan tidak akan mampu menggali dan mendapatkan pelajaran dari fenomena alam tersebut, kecuali orang-orang yang beriman.

Bagi orang-orang yang beriman, semua yang ada di alam semesta ini adalah makhluk Allah, semuanya ciptaan Allah SWT. Begitu juga semua peristiwa dan kejadian yang ada di muka bumi ini, juga tidak lepas dari kodrat dan iradat Allah SWT, Tuhan Penguasa alam semesta. Dan kesemuanya itu mempunyai fungsi dan kemanfaatan bagi manusia yang mau berpikir dan terlebih bagi orang yang beriman.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Dalam kajian-kajian Islam, kita kenal dengan sebutan ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah ilmu-ilmu Allah Ta’ala dalam bentuk wahyu- Nya yang terdapat dalam al-Qur’an. Sementara ayat kauniyah ialah ilmu Allah Ta’ala yang berupa alam semesta dengan seluruh hukum yang menyertainya. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang menjelaskan berdasarkan arahan, petunjuk dan penjelasan al-Qur’an, sedangkan ayat kauniyah adalah ayat-ayat atau bukti eksistensi keberadaan Allah dengan memperhatikan, meneliti dan menganalisa ciptaan- ciptaanNya yang berupa kejadian-kejadian di alam semesta ini.

Beberapa ayat Qauliyah menjelaskan bahwa makhluk yang berupa flora dan fauna, nabati dan hewani, merupakan sumber makanan, gizi dan protrein, yang nilai manfaatnya berkaitan erat dengan kebutuhan kesehatan fisik dan kelangsungan hidup manusia. Sementara fenomena alam dalam berbagai bentuk kejadian dan misterinya, merupakan peringatan dan pembelajaran bagi manusia agar selalu ingat akan kebesaran Allah dan istiqomah dalam keteguhan imannya, hidup di jalan yang lurus. Jalan yang diridhai Allah SWT.

Dalam ayat Qauliyahnya, diantaranya Allah SWT menjelaskan tentang fungsi dan manfaat malam dan siang bagi manusia, sebagaimana disebutkan dalam firmannya :

ار نُشُوْرً ا اها ال النَّ اجعا َّو ام سُبااتاً َّوالنَّوْ ال لِبااسًا ال لاكُمُ الَّيْ اجعا او الَّذِيْ اوهُ

“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha”. QS. Al-Furqan 47

Jadi cukup jelas bahwa siang dan malampun diciptakan Allah SWT beserta fungsi dan manfaatnya bagi manusia.

Fenomena alam lain yang disebut dalam Al-quran adalah bahwa tumbuh- tumbuhanpun bertasbih. Berkaitan dengan fenomena tersebut, pada tahun 1981, terbit Journal of Plant Molecular Biologies yang mengungkapkan hasil penelitian yang dipimpin oleh seorang profesor bidang ilmu biologi bernama William Brown.

Penelitian tersebut tentang suara halus yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan yang tidak bias didengar oleh telinga manusia (ultrasonik). Suara tersebut terus berulang lebih dari 1000 kali tiap detiknya. Dengan teknologi yang sangat canggih, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami. Mengomentari temuan tersebut, seorang peneliti muslim India mengatakan bahwa temuan tersebut sesuai dengan apa yang termaktub dalam Surah Al-Isra ayat 44 :

احهُمْۗ ان تاسْبِيْ َّ لا تافْقاهُوْ اولٰكِنْ احمْدِهٖ اسبِّحُِ بِ َّلا يُ اشيْءٍ اِ ِّمِنْ واِنْ ۗ

ا َّن امنْ فِيْهِ او اوالْاارْضُ َّسبْعُ َّسمٰوٰتُ ال اسُبِِّحُ لاهُ ال ت

اغفُوْرً ا احلِيْمًا ان اكا اِنَّهٗ

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *