Orang Yang Paling Bahagia Mendapat Syafaat Nabi di Hari Kiamat

Orang Yang Paling Bahagia Mendapat Syafaat Nabi
Orang Yang Paling Bahagia Mendapat Syafaat Nabi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Sebagaimana disebutkan dalam banyak hadits, Rasulullah SAW akan memberikan syafaat bagi umat manusia di hari kiamat. Dikatakan bahwa ketika seseorang menerima syafaatnya nanti, dia merasa lebih bahagia.

Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab “An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir az Zaman (Mukhtashar kitab Nihayah Al Bidayah)” bahwa Nabi Muhammad SAW akan menerima sesuatu di hari kiamat yang tidak ada nabi lain yang mempunyai kedudukan terpuji (Maqaman Mahmudan). Salah satu kedudukan tersebut merupakan bentuk syafaat terbesar yang beliau lakukan untuk umat manusia di Padang Mahsyar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim terdapat riwayat dari Jabir RA dan lainnya yang menyebut bahwa Rasulullah SAW bersabda,

أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلّ وَأُحِلَّتْ لِيَ الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً.

Artinya: “Aku diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun di antara para nabi sebelumku: Aku diberi pertolongan berupa rasa takut (di hati musuh) dalam jarak perjalanan satu bulan; dihalalkan bagiku harta rampasan perang, padahal itu tidak dihalalkan bagi siapa pun sebelumku; bumi bagiku dijadikan tempat sujud dan suci, sehingga di mana pun seseorang dari umatku mengalami waktu salat, maka salatlah; aku diberi syafaat. Dan setiap nabi hanya diutus kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia.” (HR Bukhari, Muslim, dan An-Nasa’i)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ كُنْتُ إِمَامَ النَّبِيِّينَ وَخَطِيبَهُمْ وَصَاحِبَ شَفَاعَتِهِمْ غَيْرَ فَخْرِ

Artinya: “Apabila hari kiamat telah tiba, maka aku menjadi pemimpin para nabi, juru bicara mereka dan pemilik syafaat, ini bukan sombong.” (HR Ibnu Majah dan At-Tirmidzi dalam kitab Al-Manaqib bab Fadhlun Nabi)

Syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat terdiri dari berbagai bentuk. Disebutkan dalam Al-Khurasaniyyah fi Syarhi ‘Aqidah Ar-Raziyyaini karya Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi, syafaat yang diberikan Rasulullah SAW berupa menyegerakan mendapat perhitungan amal pada hari perhitungan amal, memasuki surga, dan menaikkan derajat-derajatnya.

Kemudian, syafaat agar tidak masuk neraka bagi mereka yang harusnya memasukinya karena berbuat dosa, mendapatkan keringanan siksa karena dosa, dan mengeluarkan nama dari daftar orang yang ditetapkan masuk neraka.

Orang yang Bertauhid

Menurut sebuah hadits, orang yang mengucapkan kalimat tauhid kelak akan menjadi orang yang paling bahagia saat mendapatkan syafaat nabi. Hal ini dijelaskan dalam kitab Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah karya Mahmud Al-Mishri Abu Ammar dengan bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قِبَل نَفْسه

Artinya: “Orang yang paling gembira di hari kiamat karena mendapat syafaatku adalah orang yang berkata, ‘La ilaaha illa Allah Subhanahu wa Ta’ala’ dengan ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah RA dalam Shahih Al-Jami’)

Kalimat tauhid adalah kalimat yang paling agung dan paling mulia, sebagaimana dikatakan dalam adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il Kitab wa as-Sunnah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

“Dikarenakan kalimat ini diciptakanlah ciptaan, diutuslah para Rasul, diturunkan kitab-kitab, dan karenanya terpisah manusia menjadi mukmin dan kafir, bahagia sebagai penghuni surga dan sengsara sebagai penghuni neraka,” jelas Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam kitab edisi Indonesia terbitan Griya Ilmu.

Lafaz La ilaaha illa Allah adalah kalimat syahadat. Masih banyak lagi keutamaan dari kalimat tersebut. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 18,

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ١٨

Artinya: “Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *