Siapa meraba banyak dosa, jangan biarkan waktu luang berlalu begitu kecuali ada istighfar di dalamnya. Mengapa?
Allah Ta’ala menghadirkan istighfar sebagai penyelamat dari akibat buruk dosa sekaligus sebagai kunci pembuka pintu bahagia. Nabi ﷺ bersabda, “Sungguh beruntung orang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR Ibnu Majah, No. 3818)
Tidak hanya itu, istighfar pun:
1. Dapat menghalangi datangnya azab, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS Al-Anfal, 8:33)
2. Dapat mengusir kesedihan, “Siapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
3. Akan mendatangkan kelapangan, “Siapa melazimkan beristighfar, niscaya Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
4. Dapat melancarkan rezeki, “Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Ibnu Majah)
5. Dapat membersihkan hati, “Apabila seorang Mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila dia bertobat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan At-Tirmidzi)
Sumber: Team Tasdiqul Quran
Semoga informasi ini bermanfaat.