Keras! China: Tindakan Israel Bukan Merupakan Pembelaan Diri

Tindakan Israel Bukan Merupakan Pembelaan Diri
Jalur Gaza
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan tindakan Israel lebih dari sekadar membela diri. Ia juga menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik Israel-Palestina.

Menteri Luar Negeri China mengatakan Israel telah bertindak lebih dari sekadar membela diri dan menyerukan menghindari hukuman kolektif terhadap warga Gaza.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diplomat terkemuka Tiongkok, Wang Yi, mengatakan tindakan Israel lebih dari sekadar membela diri dan menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik Israel-Palestina. Israel telah memerintahkan evakuasi satu juta orang dari Jalur Gaza utara dalam waktu 24 jam. Serangan darat.

Dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal, Wang Yi mengatakan Tiongkok menentang dan mengutuk segala tindakan yang merugikan warga sipil karena tindakan tersebut melanggar hati nurani dasar manusia dan prinsip dasar hukum internasional.

“Tindakan Israel melampaui lingkup pembelaan diri. Mereka harus memperhatikan seruan komunitas internasional dan Sekretaris Jenderal PBB serta menghindari hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza,” kata Wang seperti dikutip dari media China, Global Times, Minggu (15/10/2023).

Wang Yi mengatakan semua pihak tidak boleh mengambil tindakan apa pun yang memperburuk situasi, dan sebaliknya harus kembali ke meja perundingan sesegera mungkin.

“China secara aktif berkomunikasi dengan semua pihak untuk mendorong gencatan senjata. Prioritas utamanya adalah memastikan keselamatan warga sipil, segera membuka saluran penyelamatan kemanusiaan, dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Gaza,” ucap Wang.

Sementara itu utusan khusus China untuk Urusan Timur Tengah Zhai Jun akan mengunjungi negara-negara terkait di Timur Tengah minggu depan untuk lebih memperkuat koordinasi dengan semua pihak.

“Konflik Israel-Palestina terus meningkat. Konflik bersenjata telah meletus di perbatasan Israel-Lebanon dan Israel-Suriah, dan dampaknya terhadap komunitas regional dan internasional semakin menyebar,” kata Zhai dalam keterangan persnya.

“Komunitas internasional harus tetap waspada dan secara kolektif mengelola dan mengendalikan situasi untuk mencegahnya menjadi tidak terkendali,” imbuhnya.

Dikatakan oleh Zhai bahwa China selalu menyatakan bahwa kekerasan bukanlah solusi.

“Penggunaan kekerasan hanya akan mengarah pada lingkaran setan pembalasan, yang akan menciptakan hambatan lebih lanjut terhadap penyelesaian politik,” kata Zhai.

“Dan sangat penting untuk segera menghentikan penembakan dan kekerasan, meredakan situasi, dan dengan demikian membuka jalan bagi solusi politik,” ia menambahkan.

Sejak awal konflik ini, China telah aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Utusan khusus China itu baru-baru ini melakukan percakapan telepon dengan para menteri luar negeri dan pejabat dari Palestina, Israel, Mesir, Arab Saudi, UEA, dan lainnya.

“Mereka semua berharap dapat mengakhiri permusuhan, mengutuk tindakan yang merugikan warga sipil, dan menghindari bencana kemanusiaan. Mereka juga berharap dapat memulihkan proses perdamaian Timur Tengah,” ungkap Zhai.

Saat ini, kata Zhai, beberapa warga negara China masih berada di Jalur Gaza.

“Dalam beberapa hari terakhir, lembaga-lembaga kami di luar negeri terus menjalin kontak dekat dengan mereka, memberikan panduan dan dukungan keselamatan, membantu mereka pindah ke bagian selatan Gaza, dan mengupayakan evakuasi dini ke daerah yang aman,” tuturnya.

Sejauh ini, empat warga negara China telah terbunuh, enam orang menerima perawatan di rumah sakit setempat, dan dua orang hilang dalam konflik terbaru ini.

Sumber: sindo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *