Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id – Suatu hari Abu Nawas secara tidak sengaja mencoba melakukan tantangan dan dia dipenggal. Namun, aksinya terjadi saat ia sedang minum kopi di toko.
Teman-teman Abu Nawas menantangnya untuk mengikuti raja, karena sampai saat ini belum ada yang berani melakukannya. Jika berhasil, Abu Nawas akan menerima 100 koin emas dari temannya.
Tentu saja Abu Nawas menerima tantangan tersebut, meski ia tidak yakin akan berhasil. Raja Harun Al Rasyid akan mengadakan perjamuan kenegaraan minggu depan. Para menteri, pejabat istana, dan kerabat raja diundang, termasuk Abu Nawas.
Seusai menyampaikan pidato, Raja melihat Abu Nawas duduk sendirian di tempat yang tidak ada karpetnya. Karena merasa heran, Raja bertanya, “Mengapa engkau tidak duduk di atas karpet?”
Baginda Raja sekuat tenaga membujuk Abu Nawas untuk duduk di karpet. Namun, Abu Nawas menjelaskan bahwa dirinya sudah duduk di karpet.
Tentu saja Raja tidak percaya karena tidak ada karpet secuil pun yang diduduki Abu Nawas. Raja melihat Abu Nawas hanya duduk di lantai.
“Karpet yang mana yang engkau maksudkan wahai Abu Nawas. Aku dari tadi tidak melihat engkau duduk di karpet?” tutur Baginda Raja masih bingung, seperti dikutip dari nu.or.id, Ahad (15/10/2023).
“Baiklah Raja yang mulia, kalau memang ingin tahu, maka dengan senang hati hamba akan menunjukkan,” kata Abu Nawas sambil beringsut-ringsut ke depan.
Setelah cukup dekat dengan Raja, Abu Nawas berdiri kemudian menungging menunjukkan potongan karpet yang ditempelkan di bagian pantatnya. Abu Nawas kini seolah-olah memantati Raja Harun Al Rasyid.
Melihat ada sepotong karpet menempel di bokong Abu Nawas, Raja tidak bisa membendung tawa sehingga beliau terpingkal-pingkal, diikuti oleh para tamu undangan.
Sebaliknya, teman-teman Abu Nawas merasa heran, kok bisa Raja malah tertawa saat dipantati Abu Nawas karena mestinya marah.
Menyaksikan kejadian menggelikan itu, kawan-kawan Abu Nawas merasa kagum. Abu Nawas memang cerdik. Akhirnya mereka harus merelakan 100 keping uang emas untuk diberikan kepada Abu Nawas.
Wallahu a’lam bisshawab.
