Menag Mengatakan Kuota Haji Ditambah Tetapi Ribuan Petugas Dikurangi

Kuota Haji Ditambah
Mekkah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pengurangan ribuan petugas haji akan diterapkan pada tahun depan karena adanya penambahan 20.000 kuota jemaah haji untuk Indonesia.

Menag mengatakan peningkatan kuota jemaah haji tahun depan tidak dibarengi dengan penambahan jumlah petugas haji. Bahkan, lanjutnya, pengurangan memang terjadi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Petugas kita tidak ditambah tapi dikurangi, tinggal dua ribu,” kata Gus Yaqut di Sportorium UMY, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (23/10).

Dia menerangkan pada tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji, jumlah petugas haji Indonesia tercatat sebanyak 4.600. Sementara kuota haji Indonesia sebelum ada penambahan tahun depan tercatat sebanyak 221 ribu jemaah.

“Sekarang kita dapat tambahan 20 ribu artinya jemaah haji kita ini 241 ribu,” lanjut Yaqut.

Yaqut melihat situasi ini sebagai sebuah keuntungan sekaligus tantangan bagi pemerintah khususnya dalam rangka penyelenggaraan haji. Satu hal pasti,  lanjut dia, penambahan kuota ini telah memperpendek lama antrean calon jemaah haji di Indonesia.

“Ini berkah untuk memperpendek antrean yang rata-rata nasional mencapai 27 tahun,” kata pria yang juga dikenal sebagai Ketum GP Ansor itu.

Evaluasi pelaksanaan perjalanan haji Indonesia

Untuk pelaksanaan penyelenggaraan haji tahun depan, kata dia, tetap tak lepas dari evaluasi oleh pemerintah.

Yaqut mengatakan setidaknya ada tiga poin yang dicetak tebal dan menjadi fokus evaluasi dari pelaksanaan perjalanan haji terakhir yang dilakukan pemerintah.

Pertama adalah kejadian jemaah haji tujuan Mina yang telat dijemput di Muzdalifah. Kedua, keterlambatan konsumsi bagi jemaah haji di Mina. Ketiga, banyaknya jemaah haji wafat. Jumlahnya 774 jiwa wafat di Tanah Suci dan 30 jiwa lainnya di Indonesia.

“Itu catatan-catatan tebal yang kami punya untuk diperbaiki di pelaksaanaan haji tahun depan. Apalagi tahun depan ini lebih menantang karena Presiden Jokowi (Joko Widodo) menerima tambahan 20 ribu kuota jemaah dari Kerajaan Saudi Arabia,” imbuhnya.

Selain itu masih ada kasus seorang jemaah haji yang hingga detik ini belum diketahui keberadaannya sejak yang bersangkutan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, pertengahan 2023 lalu.

Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag dan Kerajaan Arab Saudi terus berkoordinasi untuk pencariannya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *