Perubahan Itu Adalah Keniscayaan, Kepemimpinan Menurut Muhammadiyah

Perubahan Itu Adalah Keniscayaan
Kepemimpinan Menurut Muhammadiyah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



By Zulkarnain Elmadury

Hajinews.co.id – Tulisan saya ini diilhami oleh sebuah artikel yang ditulis oleh mantan ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI, Ustadz Sun’an Miskan LC. Dalam artikel beliau disoroti tentang kepemimpinan itu memang harus melahirkan perubahan yang lebih mengakar pada kepentingan umat dan juga negara, terlebih kepentingan agama yang membuat para penganut Agama menjadi nyaman dan tenang melaksanakan ajaran agama mereka masing-masing titik terutama Islam tak ada lagi gonjang-ganjing melainkan diselesaikan dengan cara yang terbaik di meja permusyawaratan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebagaimana ayat yang dikutip oleh Beliau berkaitan dengan pentingnya perubahan menuju masa depan negara yang lebih baik.

Al Quran Surat Al Anfal : 53

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ – ٥٣

Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui,

Tercantum dalam Alquran dengan tegas bahwa perubahan itu berada di tangan manusia dan Allah akan membiarkan keadaan umat tetap tidak berubah, ketika tidak ada kemauan untuk merubah dari keadaan sebelumnya. Jadi perubahan itu berada di tangan manusia dan hanya manusia yang harus melakukan perubahan tanpa menyepelekan agama. Berkaitan dengan negara, bahwa negara itu berada di tangan rakyatnya dan pemimpinnya apakah akan tetap stagnan dalam sebuah kondisi tanpa perubahan atau sebuah negara yang lebih maju dan berkemajuan di atas perubahan sebagaimana firman Allah tersebut di atas

Al Quran Surat Ar Ra’du : 11

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ – ١١

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Pada ayat ini menyatakan bahwa manusia berada dalam pengawasan malaikat, melihat sejauh mana tindakan yang dilakukan oleh manusia tidak lepas dari kontrol malaikat.

Selanjutnya ketergantungan negara dan bangsa dengan segala tetek bengeknya tak bisa dilepaskan dari keterlibatan manusia secara utuh atau keterlibatan rakyatnya terutama para pemimpinnya sehingga ada perubahan yang bisa dinikmati oleh rakyatnya. Dan secara individu setiap rakyat juga harus punya sikap perubahan yang menunjang gerakan perubahan yang sebagai langkah menuju yang lebih baik.

Negara sekelas Indonesia ini tak akan pernah bisa berubah bahkan akan selalu berada dalam lingkaran setan dan kemelut berkepanjangan jika tidak ada keinginan sama sekali dari umatnya merubah keadaan yang tak diinginkan tersebut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *