2 Salat yang Pahalanya Lebih Besar dari Qiyamullail

Salat yang Pahalanya Lebih Besar dari Qiyamullail
ilustrasi: sedang salat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Setiap umat Islam diwajibkan oleh hukum untuk Salat 5 waktu. Di antara salat 5 waktu tersebut, ada salat yang  sungguh luar biasa nilainya..

Hal ini tertulis dalam Hadits Utsman bin Affan (RA):

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

دَخَلَ عُثْمَانُ بنُ عَفَّانَ المَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ المَغْرِبِ، فَقَعَدَ وَحْدَهُ، فَقَعَدْتُ إلَيْهِ فَقالَ: يا ابْنَ أَخِي، سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ: مَن صَلَّى العِشَاءَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَن صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ.

Utsman bin Affan memasuki masjid setelah Salat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya. Dia (Utsman) berkata, “Wahai anak saudaraku, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang Salat isya berjamaah, maka seolah-olah ia Salat malam selama separuh malam. Dan siapa yang Salat Subuh berjamaah, maka seolah-olah ia telah Salat pada seluruh malamnya.” (HR. Muslim)

Hadits itu menunjukkan bahwa Allah SWT melipatgandakan pahala Salat wajib secara berjamaah hingga melampaui Salat yang dilakukan seorang diri, sampai dua puluh tujuh derajat. Keutamaan Salat wajib berjamaah bertambah jika Salat tersebut dilakukan di malam hari.

Dilansir di Dorar, sebab dengan Salat berjamaah di waktu malam hari, berarti seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan ini merupakan salah satu kedekatan yang paling besar dengan Allah SWT.

Dalam hadits ini Al-Taba’i meriwayatkan dari Abdurrahman bin Abi Umar bahwa Utsman bin Affan RA memasuki masjid setelah Salat maghrib, lalu menunggu hingga masuk waktu Salat Isya.

Kemudian Utsman ditanya mengapa dia sampai duduk dan menunggu masuknya waktu Salat Isya. Lalu Utsman RA mengawali jawaban dengan ‘Wahai anak saudaraku’. Maksudnya di sini ialah anak dari saudaranya sesama Muslim, bukan saudara berdasarkan garis keturunan.

Utsman mengatakan berdasarkan apa yang didengarnya dari Rasulullah SAW, orang yang Salat isya berjamaah, maka seolah-olah ia Salat malam selama separuh malam. Artinya, pahala orang yang melaksanakannya seperti pahala orang yang mengabdikan dirinya untuk beribadah dari awal malam hingga tengah malam dan menghidupkannya dengan Salat dan dzikir.

Adapun ‘Siapa yang Salat Subuh berjamaah, maka seolah-olah ia telah Salat pada seluruh malamnya’, maksudnya ialah orang yang mengerjakannya mendapat pahala seperti pahala seseorang yang mengerjakan ibadah sepanjang malam, dan menghidupkannya dengan shalat dan dzikir. Karena itu, pahala Salat Subuh berjamaah adalah dua kali lipat pahala Salat magrib berjamaah.

Hal ini menunjukkan menghidupkan waktu Subuh dengan ibadah itu lebih utama daripada menghidupkan malam dengan ibadah. Salat Subuh lebih sulit dilaksanakan bagi jiwa. Orang yang pergi tidur lalu bangun itu lebih sulit daripada orang yang dalam kondisi bangun lalu ingin tidur.

Secara keseluruhan, ini merupakan nasihat dan penyemangat untuk menunaikan Salat subuh dan isya secara berjamaah. Pahalanya jauh lebih besar karena sulitnya menghadiri masjid di dua waktu tersebut. Dua waktu Salat tersebut, Isya dan Subuh, merupakan waktu untuk istirahat atau tidur nyenyak, atau berkumpul bersama keluarga.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *