Kultum 251: Fakta Embriologi dalam Al-Qur’an

Fakta Embriologi dalam Al-Qur’an
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Berbagai keajaiban yang kemudian dikatakan sebagai “ilmiah” tentang Al-Qur’an adalah topik yang semakin banyak dibicarakan orang saat ini. Dari berbagi fakta tersebut kemudian muncullah berbagai penelitian di berbagai bidang yang berhubungan dengan Al-Qur’an yang terus berlanjut. Sumber untuk ini mungkin adalah fakta bahwa ada ratusan ayat Al-Qur’an di mana Allah menunjukkan aspek yang berbeda dari ciptaan ini dan mendorong manusia untuk merenungkan dan belajar dari apa yang mereka lihat.

Untuk itu, dalam kultum kali ini, kita akan melihat beberapa fakta ilmiah yang disebutkan dalam Al-Qur’an yang sudah dikemukakan secara luas oleh para ilmuwan modern, baik imuwan Muslim maupun non-Muslim. Menurut seorang ilmiawan yang juga muallaf yang bernama Maurice Bucaille, Al-Qur’an sebagai wahyu ilahi “tidak hanya bebas dari kontradiksi dalam narasinya”. Hal itu berbeda dari Injil yang terdapat “manipulasi manusia yang ditemukan dalam Injil”.

Menurut Bucaille, Al-Qur’an memberikan kualitas tersendiri bagi mereka yang memeriksanya secara objektif. Dalam terang sains, Al-Qur’an sesuai dan “lengkap dengan data ilmiah modern”. Terlebih lagi, pernyataan-pernyataan dapat ditemukan di dalamnya (seperti yang telah ditunjukkan) yang berhubungan dengan sains. Namun hal demikian tidak terpikirkan bahwa seseorang pada zaman Muhammad sebagai penulisnya. Oleh karena itu, pengetahuan ilmiah modern memungkinkan kita untuk memahami ayat-ayat tertentu dari Al-Qur’an yang sampai sekarang tidak mungkin untuk ditafsirkan.

Mengingat tingkat pengetahuan di zaman Muhammad, tidak dapat dibayangkan bahwa banyak pernyataan dalam Qur’an yang berhubungan dengan sains bisa jadi merupakan karya manusia. Terlebih lagi, sangat sah, tidak hanya untuk menganggap Al-Qur’an sebagai ekspresi dari sebuah ‘wahyu’, tetapi juga untuk menganugerahinya tempat yang sangat istimewa, karena jaminan keaslian yang diberikannya dan kehadiran di dalamnya pernyataan-pernyataan ilmiah yang, ketika dipelajari hari ini, muncul sebagai tantangan untuk penjelasan dalam istilah manusia.

Dalam pembahasannya tentang Al-Qur’an, Bucaille menekankan tiga poin penting. (a) Pertama, tidak ada satupun dalam Qur’an yang bertentangan dengan sains modern. (b) kedua, tidak disebutkan sebagian dari kepercayaan yang salah yang dimiliki orang-orang pada masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang penciptaan alam semesta dan ilmu pengetahuan pada umumnya. (c) tiga, tidak mungkin Nabi Muhammad pada masanya mengetahui banyak fakta yang dibicarakan dalam Qur’an.

Menurut Bucaille, salah satu contoh “keajaiban ilmiah” Al-Qur’an itu adalah tentang penciptaan manusia. Saat membaca Al-Qur’an, salah satu topik yang menarik perhatian banyak pembaca adalah diskusi tentang penciptaan manusia di dalam rahim ibu. Allah berfirman,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ

مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا

الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ

فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗ

Artinya:

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik (QS. Al-Mu’minun, ayat 12 – 14).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *