Kultum 252: Deskripsi Tuhan dalam Al-Qur’an dan Kitab Suci Lain 

Deskripsi Tuhan dalam Al-Qur’an
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Menurut seorang peneliti keturunan Spanyol dari Amerika yang bernama Jamaal Zarabozo, yang meneliti berbagai kitab suci berbagai agama, ada satu kisah yang lucu tentang bagaimana Tuhan itu digambarkan. Di dalam kitab salah satu agama non-Islam tersebut, Tuhan itu digambarkan sebagai berikut. Diceritakan bahwa beberapa cendekiawan non-Muslim, seperti Rodinson, mengklaim bahwa materi Al-Qur’an berasal dari kitab Talmud.

Lebih dari itu, di dalam kitab mereka dinyatakan bahwa pernah ada perselisihan antara Tuhan dan para sarjana Yahudi. Setelah perdebatan yang panjang tanpa resolusi itu, mereka menyerahkan keputusan kepada rabi. Dalam hal ini digambarkan bahwa Tuhan terpaksa mengakui bahwa Dia salah. Dengan demikian, Tuhan, menurut mereka, bahkan tidak sempurna dalam hal pengetahuan-Nya. Talmud adalah “Sebuah kompilasi yang otoritatif dan berpengaruh dari tradisi dan diskusi para rabi tentang kehidupan dan hukum Yahudi” (Zarabozo sarankan untuk lihat: Larousse Dictionary of Beliefs and Religions, Edinburgh: Larousse, 1995, hlm. 513).

Sementara itu, dalam konsepsi agama Kristen tentang Tuhan, digambarkan bahwa Tuhan memiliki anak. Hal ini tentu saja, sepenuhnya merupakan ‘hujatan’ dalam perspektif Islam. Sebagai misonaris, Zarabozo sering bertanya-tanya bagaimana bisa ada anak Tuhan yang setengah manusia atau bagaimana Yesus secara khusus bisa menjadi anak Tuhan.

Zarabozo juga menggambarkan bahwa, sebagaimana Yesus digambarkan dalam Perjanjian Baru, selain melakukan beberapa mukjizat yang dilakukan nabi-nabi sebelumnya, sebenarnya tidak ada yang istimewa tentang dia. Dia hidup seperti manusia, makan dan minum. Dia menderita seperti manusia dan bahkan berdoa kepada Tuhan. Digambarkan juga bahwa Romawi dan Yahudi mengalahkan putra Tuhan. Jadi dia (sebagai anak Tuhan) tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, bahkan berteriak kepada ayahnya.

Di luar gambaran itu, ada juga pertanyaan-pertanyaan sulit yang dihadapi oleh orang-orang Kristen. Misalnya, (a) apakah dia (Yesus itu) sebagian bersifat Tuhan dan sebagian manusia, (b) apakah dia sepenuhnya bersifat Tuhan, (c) atau sepenuhnya manusia, (d) apakah dia bersifat Tuhan sejak lahir, (e) apakah dia bersifat Tuhan pada suatu waktu dan kemudian keTuhanan itu meninggalkannya dan seterusnya.

Dalam konsepsi Islam tentang Tuhan, tidak ada sifat ini sama sekali. Bahkan, Al-Qur’an menyangkal (a) tentang penyaliban, dan (b) tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam hanya menyalin dari Alkitab untuk membuat Al-Qur’an. Jika kedua hal itu benar, tentulah Muhammad akan memasukkan dua cerita itu.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *