Keras! Erdogan ke Israel: Israel Adalah Penjajah, Penjahat Perang

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah tak tahan lagi dengan kebrutalan Israel di Gaza yang menewaskan ribuan orang hanya dalam dua minggu.

Erdogan pun menyerang Israel dengan pernyataan “penjajah” dan “penjahat perang”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelumnya, Erdogan tampak penuh harap ketika ia menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di misi diplomatik Turki di New York pada bulan September.

Hal ini merupakan kelanjutan informal hubungan antara kedua negara.

Namun kebrutalan pemerintahan Netanyahu yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga Palestina mengubah arah normalisasi antara dua negara yang dulunya bersahabat.

Erdogan pada hari Sabtu mengecam Israel dan pendukung utamanya, Barat, atas penindasan terhadap warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza.

Pernyataannya merupakan indikasi memburuknya hubungan Turkiye dengan Israel.

Saat ia berpidato di hadapan banyak orang di Istanbul dalam unjuk rasa solidaritas terhadap Palestina pada hari Sabtu, Erdogan mengatakan mereka akan menyatakan Israel “sebagai penjahat perang” kepada dunia.

Kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebelumnya mengatakan bahwa sebuah kasus yang dibuka pada tahun 2021 mengenai dugaan kejahatan di wilayah Palestina dapat menganalisis tuduhan kejahatan perang dari konflik saat ini.

Dalam sambutannya pada hari Sabtu, Erdogan juga menganggap negara-negara Barat bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 7.700 orang di Jalur Gaza.

Total korban tewas melebihi 8.000 pada hari Minggu, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Dia berulang kali menuduh Barat gagal menghentikan pemboman gencar Israel.

Pemimpin Turki tersebut juga meningkatkan kritiknya terhadap Israel dalam beberapa hari terakhir, dengan menggambarkan tindakan Israel di Gaza mendekati “genosida.”

Sejak menjabat pada tahun 2003, Erdogan telah menjadi pendukung setia perjuangan Palestina dan kritikus vokal terhadap agresi Israel dan kebijakan pemukiman ekspansionis.

Pada saat yang sama, ia memperjuangkan peningkatan hubungan dengan Tel Aviv berdasarkan kepentingan bersama, seperti kerja sama energi.

Namun yang lebih sering terjadi, Turkiye mendapati dirinya berselisih dengan Israel, seperti setelah terjadinya serangan pada tahun 2011 terhadap sebuah kapal yang membawa aktivis Turki yang mengantarkan bantuan ke Gaza.

“Israel, Anda adalah penjajah,” katanya kepada massa yang berkumpul di bekas bandara utama Istanbul. Dia menuduh pemerintah Israel berperilaku seperti “penjahat perang” dan berusaha “membasmi” warga Palestina.

“Tentu saja, setiap negara mempunyai hak untuk membela diri. Namun di manakah keadilan dalam kasus ini? Tidak ada keadilan, yang ada hanyalah pembantaian keji yang terjadi di Gaza.”

 

Israel tarik semua diplomatnya

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen memanggil kembali semua staf diplomatik dari Turkiye beberapa saat setelah Erdogan menyelesaikan pidatonya.

“Mengingat pernyataan serius yang datang dari Turki, saya telah memerintahkan kembalinya perwakilan diplomatik di sana untuk melakukan evaluasi ulang terhadap hubungan antara Israel dan Turki,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pernyataannya membingungkan pihak berwenang Turki karena Israel telah memerintahkan staf diplomatik keluar dari Turkiye dan beberapa negara regional lainnya sebagai tindakan pencegahan keamanan awal bulan ini.

Sumber diplomatik Turki mengatakan semua diplomat Israel telah meninggalkan negara itu pada 19 Oktober.

“Sulit untuk memahami siapa yang diinstruksikan Cohen untuk kembali,” kata sumber diplomatik Turki.

Israel dan Turkiye baru saja sepakat untuk mengangkat kembali duta besar mereka tahun lalu.

Mereka juga melanjutkan diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung AS yang dapat menjadi landasan bagi kerja sama yang lebih erat dan lebih langgeng di tahun-tahun mendatang.

Erdogan awal pekan ini mengumumkan bahwa ia membatalkan rencana mengunjungi Israel karena perang yang “tidak manusiawi”.

Dia mengatakan pada rapat umum hari Sabtu bahwa Israel adalah “pion di kawasan” yang digunakan oleh negara-negara Barat untuk mencap otoritas mereka di Timur Tengah.

“Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah Barat,” kata Erdogan.

Erdogan pun menuding sekutu Israel menciptakan suasana perang salib yang mengadu domba umat Kristen melawan Muslim.

“Dengarkan seruan kami untuk berdialog,”

“Tidak ada yang rugi dalam perdamaian yang adil.” kata Erdogan.

Pidato Erdogan disampaikan beberapa hari setelah protes pro-Palestina di Istanbul dan kota-kota besar lainnya.

Turkiye melakukan upaya mediasi dalam konflik tersebut tetapi menentang pendekatan bias komunitas internasional, hanya memihak Israel dan mengabaikan tragedi warga Palestina di daerah kantong Gaza yang dikepung oleh Tel Aviv.

Sebelum konflik terbaru ini meletus, Turkiye mengambil langkah-langkah untuk memulihkan hubungan yang rusak akibat sikap Israel terhadap warga Palestina, khususnya mengenai Gaza dan pemukiman ilegal.

Awal pekan ini, Erdogan mengatakan dia berencana mengunjungi Israel segera setelah pertemuannya dengan Netanyahu pada bulan September tetapi sekarang membatalkan perjalanannya. Dia menuduh Israel menyalahgunakan niat baik Turkiye.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *