Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.co.id – Di dalam sebuah diskusinya, Dr. Zakir Naik menyebutkan bahwa dalam Al-Kitab Yesus tidak mengkalim ke-Tuhan-annya. Artinya, bahwa Yesus tidak pernah mengaku dirinya sebagai Tuhan. Namun ada sebagian umat, tampaknya umat Nasrani, yang menanyakan bahwa mereka telah membaca ‘buklet’ yang menyebarkan agama Kristen, dan menyiratkan bahwa “semua penderitaan disembuhkan oleh Yesus”.
Menurut mereka, hal ini memberikan referensi bahwa, “Akulah Tuhan yang menyembuhkanmu” (Bab 15 ayat no. 26). Lebih jauh lagi, dikatakan bahwa dalam Yohanes Bab 1 ayat no. 7, bahwa, “Darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa”. Yang ditekankan oleh para penanya adalah, bahwa pada poin pertama, “Siapakah yang menyembuhkanmu?” Ini perlu dijelaskan karena hal ini, menurut penanya, merupakan klaim tentang “Ketuhanan Yesus”.
Menurut Dr Zakir, kutipan yang mengatakan “bahwa Aku menyembuhkan kamu” itu adalah Keluaran, Bab 15 , Ayat 26. Dr. Zakir juga menjelaskan bahwa it adalah bagian dari “Perjanjian lama”. Menurutnya, Yesus Kristus tidak pernah berbicara dalam ‘Keluaran’, dia pun tidak pernah mengatakan dalam pembicaraannya. Dia juga menegaskan bahwa Yesus tidak pernah membuat pernyataan tegas di seluruh Alkitab di mana Yesus (Shallallahu ‘alaihi wasallam) sendiri mengatakan bahwa ‘dia adalah Tuhan’ atau ‘Sembahlah aku’.
Itu adalah Alkitab yang dia dapatkan dari orang-orang Kristen, Versi King James. Setiap hal yang Yesus Kristus katakan, berwarna merah, silahkan Anda memeriksanya. Ini tidak akan pernah berwarna merah. Itu bukan pernyataan Yesus; itu adalah perkataan orang lain.
Dr. Zakir menjelaskan sebagi berikut. Jika dirinya setuju dengan penanya, sebagai argumen, bahwa Yesus memang mengatakan bahwa “dia menyembuhkan” dan Al-Qur’an sejalan dengan itu. Yang dia katakan dalam pembicaraannya adalah, “kami percaya bahwa dia menghidupkan orang mati, dengan izin Allah”.
Dr. Zakir melanjutkan, “Dia (Yesus) menyembuhkan mereka yang lahir tuli dan buta dengan Izin Tuhan”. Jadi Dr. Zakir tidak keberatan untuk menyetujui bahwa Yesus Kristus (Shallallahu ‘alaihi wasallam), memang menyembuhkan orang-orang. Ini adalah keyakinan kami (Dr. Zakir), bahkan kami mempercayainya.
Tetapi apapun yang dia (Yesus) lakukan, seperti yang dikatakan Alkitab dalam Injil Matius, Bab 12 , Ayat No. 28, “Dia mengusir iblis dengan Roh Allah”. Dalam Injil Lukas, Bab 11 , Ayat No.20, “Dengan jari Tuhan, dia mengusir iblis”. Dia melakukan segala sesuatu yang memberikan kesaksian tentang Bapa.
Jadi saya (Dr. Zakir) tidak keberatan untuk menyetujui, bahwa Yesus memang melakukan mukjizat. Tapi tentang Keluaran, itu bukan perkataan Yesus Kristus. Bahkan jika saya tidak keberatan tentang itu, karena keajaiban apa pun yang dia lakukan, Yesus Kristus mengatakan bahwa, “Ini semua oleh Allah Subuhana Wa Ta’ala”.
Dan lagi Yesus Kristus (Isa Shallallahu ‘alaihi wasallam) berkata dalam Injil Mathew, Bab 24 Ayat No. 24. “Karena akan muncul banyak Kristus palsu, dan nabi-nabi palsu, dan jika mungkin, mereka akan menipu orang-orang pilihan”. Keajaiban bukanlah ujian. Demikianlah kata Yesus Kristus (Shallallahu ‘alaihi wasallam).
Dari semua yang disampaikan oleh Dr. Zakir Naik tersebut, bisa disimpulkan bahwa Yesus (Shalallahu ‘alaihi wasallam) sendiri tidak pernah melakukan sesuatu, tidak satu pun, yang bersifat keajaiban. Lantas, keajaiban apa yang dia lakukan? Dr. Zakir menyimpulkan bahwa, mukjizat bukanlah kriteria untuk menjadikannya Tuhan. Dr. Zakir berharap bahwa penjelasan itu menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
