Bicara di Unisma Malang, Cak Imin Sindir Demokrasi dan Runtuhnya Sistem Kerajaan

Cak Imin Sindir Demokrasi
Cak Imin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Isu dinasti menguat akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenuhi tambahan syarat capres-cawapres. Putusan ini memperkuat anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Dinasti politik memang identik pakai peraturan kerajaan. Raja akan mewariskan kekuasaan anaknya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sistem serupa ini sudah lama ditinggalkan di Indonesia. Bacawapres Muhaimin Iskandar memiliki pandangan khusus mengapa peraturan kerajaan ini tidak berlangsung di Indonesia.

“Kenapa sebuah sistem kerajaan berubah jadi sistem demokrasi. Kalau sistem kerajaan, raja penentu, penanggung jawab, dan yang akan menyaksikan apakah keberhasilan negera itu berlanjut,” kata Cak Imin di sela Sharing Season di Unisma Malang, Rabu (1/11).

“Karena keterbatasan sentralisme raja ini, membuat keterlibatan semua komponen tidak ada, maka raja ada di posisi sulit,” tambah dia.

Berbeda dengan sistem demokrasi yang dianut saat ini. Demokrasi membuka lebar peran semua pihak dalam memajukan bangsanya. Tidak tergantung pada satu orang.

“32 tahun republik kita telah berhasil sampai pada titik semua memilih sistem pemerintahan yang otoritarianisme sehingga ketika gagal bukan Pak Harto sendiri, tapi seluruh bangsa ini,” tutur dia.

Untuk itu, Ketum PKB itu mengingatkan semua pihak untuk ikut berperan dalam menjaga demokrasi di Indonesia.

“Mari kita lanjutkan demokrasi, mari kita lawan keinginan otoritarianisme dan sentralisme di dalam melaksanakan dan menjalankan seluruh pengelolaan bangsa kita,” ucap dia.

Sumber: kumparan

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *