Penelitian ini merupakan tinjauan dan meta-analisis terhadap efek madu dalam 18 percobaan pemberian makanan terkontrol yang melibatkan 1.105 individu.
Secara keseluruhan, uji coba menunjukkan bahwa madu menurunkan glukosa darah puasa, kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL), serta penanda penyakit hati berlemak.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa madu mentah dan madu monofloral memberikan manfaat kardiometabolik paling banyak.
Keistimewaan madu
Madu mengandung 80 persen gula, dan meskipun semua jenis gula dikaitkan dengan masalah kardiometabolik, penelitian menyarankan bahwa madu termasuk dalam kategorinya sendiri, dan layak mendapat pertimbangan khusus sebagai makanan sehat.
Tidak seperti kebanyakan gula, kekuatan pemanis madu tidak hanya berasal dari gula biasa, seperti fruktosa dan glukosa.
Sekitar 15 persen madu terbuat dari gula langka, seperti isomaltulosa, kojibiosa, trehalosa, melezitosa, dan lain-lain.
Kandungan tersebut terbukti memiliki banyak manfaat fisiologis dan metabolik termasuk meningkatkan respons glukosa, mengurangi resistensi insulin, dan meningkatkan metabolisme.
Madu juga mengandung banyak molekul bioaktif, termasuk polifenol, flavonoid, dan asam organik yang memiliki serangkaian sifat farmakologis.
Sifat farmakologis tersbut termasuk efek antibiotik, efek anti kanker, efek anti-obesogenik (anti-obesitas), perlindungan terhadap radikal bebas, dan mengurangi peradangan, dll.”
1 Komentar