Kultum 267: Semua Unsur Agama Itu Harus dari Tuhan

Unsur Agama Itu Harus dari Tuhan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Bagi Jamaal Zarabozo, tokoh Islam terkemuka di Amerika, “agar satu agama menjadi benar, agama itu harus berasal dari Tuhan dalam arti total, dan bukan hanya asal-usulnya”. Beginya parameter agama adalah, “Jika Agama Tuhan yang dicari, Kitab Suci Juga Pasti Dari Tuhan”. Ulasan berikut mungkin bisa membantu memperjelas hal tersebut.

Dalam studinya tentang berbagai agama, salah satu tujuan Jamaal adalah membaca kitab suci masing-masing agama secara langsung untuk memahami langsung dari sumbernya tentang apa sebenarnya agama itu. Inilah yang menggelitik keingintahuan Jamaal pada Al-Qur’an, walau sudah memiliki keyakinan kuat pada Tuhan Yang Maha Tinggi.

Bahkan, untuk sementara waktu, dia terkadang menjadi seorang Kristen atau ateis, atau mengikuti jejak Voltaire, dan kadang seperti “bapak pendiri” Amerika Serikat. Setelah percaya kepada Tuhan, parameter pertamanya untuk agama yang benar adalah bahwa agama itu harus memiliki Tuhan sebagai sumber aslinya. Tidak ada yang bisa mengetahui detail tentang Tuhan kecuali Tuhan sendiri.

Dia berada di atas dan di luar alam pengalaman manusia. Lebih penting lagi, tidak ada yang tahu bagaimana Dia harus disembah kecuali Dia. Tidak ada yang tahu jalan hidup apa yang berkenan bagi-Nya selain Dia. Meski manusia bisa sampai pada banyak kesimpulan yang masuk akal tentang Tuhan, tidak ada manusia yang secara logis dapat mengklaim bahwa dia terlepas dari wahyu dari Tuhan dalam menemukan cara bagaimana Tuhan harus disembah untuk menyenangkan Tuhan. Jadi, jika tujuan akhir seseorang adalah untuk benar-benar menyenangkan dan menyembah Tuhan sebagaimana Dia harus disembah, maka tidak ada pilihan selain berpedoman kepada-Nya untuk mendapat bimbingan-Nya.

Berdasarkan pernyataan ini, setiap agama buatan manusia bukanlah alternatif yang logis. Tidak peduli seberapa keras manusia berusaha, mereka tidak dapat secara otoritatif berbicara tentang bagaimana Tuhan seharusnya disembah. Penting juga untuk dicatat bahwa parameter ini tidak berarti bahwa suatu saat Tuhan berperan dalam pembentukan agama tertentu. Tidak, ini maknanya seluruh ruang lingkup ajaran berasal dari Tuhan. Ada beberapa agama yang mungkin berasal dari Tuhan, tapi setelah itu, penganutnya merasa bebas untuk mengandalkan akal manusia, menyesuaikan, atau mengubah agama.

Dalam proses demikian, mereka justru menciptakan agama baru, yang berbeda dengan yang diturunkan Tuhan. Ini, sekali lagi, sepenuhnya mengalahkan atau mengubah tujuannya. Apa yang Tuhan nyatakan itu tidak membutuhkan perbaikan atau perubahan apapun dari manusia.

Setiap perubahan atau perubahan seperti itu berarti penyimpangan dari apa yang diturunkan Allah. Dengan demikian, setiap perubahan atau perubahan hanya akan menjauhkan manusia dari cara beribadah yang benar. Lebih-lebih lagi, Tuhan lebih dari mampu mengungkapkan wahyu yang sempurna untuk setiap waktu atau keadaan. Jika ada kebutuhan untuk mengubah atau mengubah salah satu hukum Tuhan, otoritas untuk itu juga hanya ada pada Tuhan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *