Tafsir Al-Quran Surat Ath-Thur ayat 28-40: Dakwah Mensyiarkan Ajaran Islam Akan Selalu Berhadapan dengan Tantangan

Tafsir Al-Quran Surat Ath-Thur ayat 28-40
Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ta’lim Bakda Subuh
Ahad, 12 November 2023

Oleh: Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Disarikan oleh Prof. Dr. Bustanul Arifin

Hajinews.co.id – Alhamdulillahi rabbil a’lamin. Kita dapat berjumpa lagi pada Pengajian Tafsir Al-Quran di Masjid Al-Hijri 2 di UIKA Bogor. Pada hari ini Ahad tanggal 28 Rabiul Akhir 1445H, bertepatan dengan 12 November 2023 M, insya Allah kita lanjutkan kajian Surat Ath-Thur ayat 28-40. Kita mulai dengan membaca Ummul Kitab Surat Al-Fatihah, kemudian kita lanjutkan kajian kita dengan membaca bersama-sama Surat Ath-Thur ayat 28-40, yang artinya, “Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila.30. Bahkan mereka berkata, “Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya.” Katakanlah (Muhammad), “Tunggulah! Sesungguhnya aku pun termasuk orang yang sedang menunggu bersama kamu.” Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan (tuduhan-tuduhan) ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas? Ataukah mereka berkata, “Dia (Muhammad) mereka-rekanya.” Tidak! Merekalah yang tidak beriman. Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur’an) jika mereka orang-orang yang benar. Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu ataukah mereka yang berkuasa? Atau apakah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka itu datang membawa keterangan yang nyata. Ataukah (pantas) untuk Dia anak-anak perempuan sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki? Ataukah engkau (Muhamamd) meminta imbalan kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?”

Ayat ini ditujukan kepada Rasulullah SAW (dengan perintah “fadzakkir”), agar tetap menjadi pemberi peringatan, melakukan dakwah, menjadi da’i yang baik. Ayat-ayat ini juga berlaku bagi kita, ummat Rasulullah SAW, yang ingin mendapatkan syafaat Rasulullah SAW kelak di akhirat. Semua perlu kita manfaatkan sebagai ajang untuk berdakwah, misalnya jabatan, posisi, kedudukan, akses, dll atau bahkan sosial media. Ini akan menjadikan al-falah, kenikmatan hidup. Semua kita manfaatkan untuk mengajak kebaikan kepada orang lain, mencegah orang lain untuk berbuat buruk.

Perhatikan Surat Al-Hajj 40-41. “Allah pasti akan meno-long orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Ma-haperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”. Allah SWT pasti akan memberikan pertolongan bagi siapa pun yang menolong Allah SWT. Allah SWT adalah Zat Maha Gagah dan Maha Perkasa. Yaitu, orang-orang yang memiliki kedudukan yang “tetap” di atas dunia, (1) menegakkan shalat, (2) membayar zakat, (3) melaksanakan amar maruf dan nahi munkar. Kita meneruskan Rasulullah SAW menjadi pendakwah, kita menjadi dai, menjadi pensyiar agama Allah SWT. Kita diperintah jangan menjadi orang yang masa bodoh, hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli pada lingkungan, tidak peduli pada kualitas agama anggota keluarga sekalipun. Jika kita hanya diam saja, tidak peduli pada ummat, maka risiko besar baginya adalah kehidupannya dikendalikan oleh orang-orang tidak baik. Orang yang tidak peka terhadap persoalan-persoalan keummatan, persoalan masayarakat. Salah satu penyebab do’a kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT adalah ketidakpedulian terhadap kondisi ummat manusia.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *