Bersaing Ketat, Anies-Cak Imin Berpeluang Menang

Anies-Cak Imin Berpeluang Menang
Anies-Cak Imin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Hajinews.co.id – Survei Australia dan Prancis membuka perspektif baru jelang kontestasi pilpres 2024. Di tengah apatisme rakyat terhadap banyak lembaga survei dalam negeri yang dianggap “tidak jujur” muncul survei dari lembaga Prancis dan Australia. Rekam jejak dua lembaga survei ini dianggap lebih kredible karena tidak terkontaminasi dalam keterlibatannya sebagai timses atau “agen opini”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dua lembaga survei asing itu adalah Ipsos Public Affair dan Utting Research. Di survei Ipsos Public Affair, lembaga asal Prancis ini elektabilitas pasangan AMIN 28,91 persen. Prabowo-Gibran 31,32 persen dan Ganjae-Mahfudz 31,98 persen. Survei dilakukan pada tanggal 17-19 oktober 2023.

Bulan Juli sebelumnya, Utting Research, lembaga survei asal Australia ini juga melakukan riset. Saat itu, belum ada pasangan cawapres. Hasilnya: elektabilitas Anies 27 persen. Prabowo 33 persen dan Ganjar 34 persen.

Dari survei dua lembaga asing ini, terlihat beda jauh hasilnya dengan survei-survei yang dilakukan oleh sejumlah survei lokal. Situasinya mirip pilgub DKI 2017. Publik yakin ada “permainan opini” melalui rekayasa hasil survei yang sengaja dilakukan untuk mempengaruhi persepsi publik. Hal ini lazim terjadi di setiap pemilu. Hanya saja, sikap manipulatif semacam ini telah merusak mental rakyat. Kalau itu disengaja dan atas perintah capres yang membiayai, ini telah menegaskan betapa rusaknya mentalitas capres itu.

Terpublisnya hasil survei dari lembaga-lembaga survei independen, ini bisa menjadi kontrol terhadap masifnya manipulasi yang seringkali dilakukan oleh sejumlah lembaga survei lokal.

Lihat hasil survei yang dilakukan dzmua lembaga asing di atas, elektabilitas AMIN punya trend naik. Ada dua penyebabnya kenapa elaktabilitas AMIN naik. Pertama, bergabungnya Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin menjadi cawapres Anies. Ini faktor penting. Cak Imin membawa PKB. Cak Imin dan PKB menjadi mesin politik yang bisa bekerja lebih maksimal di kalangan NU, terutama wilayah Jawa Timur yang menjadi titik lemah Anies. Hadirnya Cak Imin di Koalisi Perubahan juga telah sukses menyingkirkan stigma negatif terhadap Anies.

Kedua, Anies punya cukup banyak variable potensial yang belum terekspos ke publik. Soal ini berulangkali sudah saya tulis di media sejak jelang pilgub DKI.

Setelah pendaftaran dan penetapan capres-cawapres, maka media akan sering ekspos para calon. Sejak itu, publik akan sering disuguhi berita dan informasi tentang capres-cawapres. Dari sini maka rekam jejak, prestasi, pengalaman, pola komunukasi, penguasaan masalah, gagasan dan bahkan gesture capres-cawapres akan lebih sering dibaca dan bersentuhan langsung dengan peesepsi para pemilih. Sajian media, terutama elektronik tentang capres-cawapres bertemu dengan antusias pemilih, maka akan memberikan pengaruh elektabilitas. Di sini, kampanye akan efektif. Dalam kampanye ini, Anies diuntungkan dan diunggulkan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *