Quraish Shihab Menggambarkan Awal Mula Pendudukan Israel Di Palestina

Awal Mula Pendudukan Israel Di Palestina
Prof. Muhammad Quraish Shihab
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Tetapi kemudian kacau, karena Inggris keluar meninggalkan Palestina, dan membiarkan keduanya berkelahi hingga perang. Prof Quraish melanjutkan, orang Arab pun kalah dalam perang dan diusir dari Palestina pada tahun 1948.

Padahal, kata dia, ketika itu mayoritas penduduk Palestina orang Arab, di mana orang Yahudi baru sekitar 5 persen dari penduduknya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika itu belum ada Israel. Adapun sekarang penduduk Israel sekitar 10 juta, tetapi kuat karena mereka dibantu Amerika dan Inggris, jelas Prof Quraish.

Kemudian ketika tahun 1973 terjadi perang Oktober, perang Ramadan di Mesir, pertahanan Israel sudah hancur.

Lalu pimpinan Angkatan Darat Mesir bilang, “Ini kesempatan, kita serbu, kita kuasai Yerusalem”. Namun, Anwar Sadat tidak mau, “Jangan!” Kenapa tidak mau? “Saya tidak sanggup menghadapi Amerika Serikat”.

“Jadi di belakang dia itu ada yang menjadikan dia kuat, bukan Israelnya, bukan Yahudinya, yang 10 juta itu. Sekarang aja semua ragu-ragu, kan?” katanya.

Quraish Shihab juga mengatakan bahwa tidak semua orang Yahudi jahat. Orang Yahudi sekarang, secara garis besar, terbagi atau bisa dibagi menjadi dua, ada yang baik, ada yang buruk.

“Yang buruk itu namanya Zionis, itu yang berkuasa sekarang. Di Israel ada orang-orang Yahudi yang mengecam itu, di Amerika ada protes-protes dari orang-orang Yahudi yang tidak setuju, ini bertentangan dengan kemanusiaan, ini masa anak kecil dibunuh, masa rumah sakit dibom. Jadi dorongan kemanusiaan itu ada, ada yang begitu. Yang jahat itu Zionis, yang berkuasa sekarang di Israel itu Zionis, ini shuhyun, shuhyuniyin, kita berhadapan dengan mereka,” tuturnya.

Israel tak mau two-state solution, bahwa organisasi di Palestina itu banyak. Tahun 1964 ada organisasi yang terhimpun dalam apa yang dinamai PLO, Organisasi Pembebasan Palestina.

PLO ini sudah bersedia untuk berdamai dan menyetujui keputusan PBB, ada dua negara, ada Israel ada Palestina.

Israel enggak mau, malah dia terus mau mengambil. Dia mengambil dataran tinggi Golan, iya toh?” ujarnya.

Ada lagi organisasi Palestina, yang tidak mau masuk PLO, yaitu Hamas.

“Hamas itu dipengaruhi oleh Ikhwanul Muslimin. Ini yang perang sekarang. Kalau PLO agak lunak karena mau berdamai dalam solusi dua negara, maka Israel tidak mau, dan bahkan punya cita-cita menguasai seluruh Arab,” kata Prof Quraish.

Ketika PBB mengusulkan dua negara dan ada perdamaian, Hamas tidak mau. Hamas bilang, “Saya tidak mau dua negara, masa saya punya keluarga diusir, ke mana?” kata Prof Quraish, menirukan.

Lalu Israel berkata, “Sudahlah, orang Palestina tinggal saja di negeri-negeri Arab.”

“Kemarin ini waktu duduki Gaza, Israel berkata, ‘Ayolah mengungsi ke Mesir, ke Rafah.’ Mesir tolak, tidak mau. Kenapa? Karena kalau dia terima orang-orang Palestina, menjadilah mereka pengungsi-pengungsi, makin senang Israel. Tidak ada yang ganggu dia. Itu persoalannya,” tuturnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *