Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza: Hamas Benar-benar Tak Bisa Dibunuh Israel

Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza
Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Salah satu beragam pandangan terkait gencatan senjata di Gaza yang mencakup pertukaran tawanan Palestina dan Israel adalah Hamas telah menjadi milisi yang sangat tangguh bagi tentara Israel (IDF).

Pernyataan jurnalis Memo, Motasem A Dalloul Dalam salah satu kolomnya, Dallul berpendapat bahwa ketahanan Hamas bermula dari ketahanan masyarakat Gaza, Palestina, melawan kekuatan rivalnya, Israel, yang jauh lebih kuat dalam banyak hal.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Memang, setelah pengeboman dan operasi darat di Gaza utara, anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, masih berhasil keluar dari sarangnya dan menyerahkan sandera kepada pihak ketiga, Palang Merah Internasional. .

Berikut penuturan jurnalis tersebut saat menyaksikan pembebasan sandera Israel yang ditahan Brigade Al-Qassam:

Setelah 50 hari pemboman Israel tanpa henti di Jalur Gaza dan lebih dari 20 hari operasi darat, Israel terkejut melihat Hamas melepaskan tawanannya dari daerah kantong pantai yang terkepung dan diduduki

Saat melewati pusat kota, yang hancur sebelum dimulainya operasi darat (Israel), untuk mencari makanan, saya menemukan orang-orang berkumpul di sekitar sejumlah kendaraan.

Awalnya saya mengira mereka akan mendapatkan makanan atau bantuan, namun ketika saya mendekat, saya menemukan anggota Brigade Al-Qassam dengan senjata dan seragam berdiri bersama tim dari Palang Merah Internasional (ICRC).

Saya bertanya kepada salah satu anggota tim ICRC apa yang terjadi dan mereka diberitahu: “Kami sedang menjemput tawanan Israel.”

Beberapa menit kemudian, para anggota milisi perlawanan Palestina membuka pintu kendaraan mereka dan melepaskan warga Israel dan tiga pekerja Thailand, lalu menyerahkan mereka dengan aman dan damai kepada tim ICRC di tengah-tengah teriakan yang memuji Hamas dan sayap militernya, Brigade Al-Qassam.

Ini sangat mengesankan saya karena berbagai alasan.

Setelah 50 hari pengeboman brutal di udara, laut, dan darat yang membuat Gaza menjadi puing-puing, masyarakat masih menunjukkan dukungan kepada Hamas.

Mereka tidak marah meskipun ada upaya dari media Israel dan internasional untuk menyalahkan Hamas atas kehancuran Gaza dan kelaparan rakyatnya.

Situasi ini mengingatkan pada pernyataan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell bahwa Hamas bukan sekadar sekelompok individu tetapi sebuah ide dan ideologi yang tidak dapat dibunuh.

Tampaknya, masyarakat Palestina sudah mengadopsi pendapat tersebut dan siap menanggung akibat dari pilihannya.

Saya juga terkejut melihat jumlah orang yang tetap tinggal di Kota Gaza meskipun tentara pendudukan (Israel) berulang kali menyerukan agar mereka meninggalkan rumah mereka dan menuju ke selatan.

Dan (saya terkejut betapa banyaknya warga yang tinggal di Gaza setelah) pemboman di kota itu hingga menewaskan ribuan warga sipil saat mereka berlindung rumah mereka di kota tersebut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *