Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) kembali menjadi perbincangan di awal kampanye Pilpres 2024. Ambisi membangun IKN kurang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Terakhir, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu membandingkan pengembangan IKN dengan pengembangan 10 kota yang sumber dayanya lebih murah.
Berdasarkan data Bank Dunia, Said Didu mencatat dibutuhkan pembiayaan sebesar Rp 180 triliun untuk pembangunan 14 kota besar. Sedangkan dana pembangunan IKN menelan biaya Rp466 miliar.
Artinya, dana pembangunan IKN bisa dimanfaatkan untuk memajukan lebih dari 30 kota di Indonesia.
“Pilih mana? Membangun IKN yang akan diserahkan (ke) asing dan pengusaha dengan bebas pajak dan HGB 190 tahun, akan habiskan uang rakyat minimum sekitar Rp500 triliun,” tanya Said Didu lewat akun media sosial X, Selasa (28/11).
Sementara pilihan kedua adalah membangun 10 kota dengan menghabiskan dana hanya Rp200 triliun dan bisa bermanfaat bagi ratusan juta penduduk perkotaan.
“Atau, membangun 10 kota di Kalimantan untuk seluruh rakyat, hanya habiskan sekitar Rp200 triliun?” tutupnya. (sumber: RMOL)
