Waduh! FX Hadi Rudyatmo Bilang Gibran Bohong Tentang 17 Skala Prioritas di Solo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Ketua Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka berbohong soal 17 skala prioritas di kota itu. “Kader-kader PDI Perjuangan sekarang bangkit karena keculasan dan kebohongan,” ujarnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 29 November 2023.

Pria yang karib disapa Rudy itu mengatakan, Gibran mengklaim membuat 17 skala prioritas menggunakan APBN dan CSR. “Skala prioritas itu dari mana uangnya wong dari luar negeri,” ucapnya. Rudy membantah program-program itu merupakan skala prioritas, karena bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Skala prioritas, menurut Rudy, merupakan buah pikiran Wali Kota sendiri yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, lantas dibahas dengan menggunakan Kebijakan Umum Anggaran atau KUA dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara atau PPAS. “Jadilah yang namanya perda APBD. Itu baru skala prioritas,” ucapnya.

Rudy meminta Gibran tidak membohongi rakyat dengan klaim skala prioritas. Dia mengatakan mengetahui kebohongan itu karena pernah menjadi Wali Kota Solo. “Kalau rakyat hanya disuguhi kebohongan-kebohongan terus, anak cucu kita mau makan apa di negeri sendiri,” ujar Mantan Wali Kota Solo itu.

Seperti diketahui, ada 17 prioritas pembangunan di Kota Solo yang pernah diucapkan oleh Gibran. Prioritas pembangunan itu meliputi pembangunan Masjid Sheikh Zayed, Islamic Center,  elevated rail, revitalisasi Taman Balekambang, Solo Safari, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Ngarsopuro dan koridor Gatot Subroto, serta revitalisasi Technopark.

Selain itu, ada pula revitalisasi pasar mebel, PLTSA Putri Cempo, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Puro Mangkunegaran, pembangunan Museum Culture of Technology, revitalisasi shelter Manahan, penataan kawasan kumuh Semanggi-Mojo, revitalisasi GOR indoor Manahan, dan revitalisasi Keraton Solo.

Rudy menyatakan, riwayat Gibran di PDIP telah tutup buku, terlepas dia mengembalikan kartu tanda anggota atau KTA PDIP atau tidak. “Jadi kalau ada apa-apa Mas Gibran bukan kader PDI Perjuangan,” ucapnya.

Sementara itu, Rudy mengaku tak mengetahui Jokowi masih mengantongi KTA PDIP atau tidak. Namun, dia memastikan Mantan Wali Kota Solo itu masih merupakan kader PDIP. “Ya masih kader PDI Perjuangan dong,” ujarnya.

Jokowi, menurut Rudy, ditugasi oleh partai untuk berjuang meraih sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat dan menjadi presiden. “Dia pernah menjadi pengurus DPD (PDIP),” imbuhnya.

Kendati begitu, Rudy mengaku sudah lama tak berkomunikasi denhan Jokowi. “Saya orang rakyat pinggir kali kok komunikasi dengan Presiden,” ucapnya. Ihwal komunikasi Jokowi dengan partai, Rudy meminta ditanyakan langsung kepasa pengurus DPP PDIP.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *