Novel Baswedan Tentang Kemarahan Jokowi Yang Minta Kasus E-KTP Ditutup: Agus Rahardjo Ingin Mundur

Novel Baswedan Tentang Kemarahan Jokowi
Novel Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Mantan penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut Agus Rahardjo ingin mundur dari jabatan Ketua KPK saat mengusut kasus dugaan korupsi e-KTP.

Pernyataan itu disampaikan Novel saat ditanyai soal pengakuan Agus Rahardjo yang diminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghentikan kasus mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Seinget saya malah Pak Agus mau mengundurkan diri itu. Jadi untuk bertahan dalam komitmen perkara SN (Setya Novanto) tetap dijalankan itu Pak Agus pernah mau mengundurkan diri,” ujar Novel kepada wartawan, Jumat, 1 Desember.

Namun, niatan Agus Rahardjo untuk mundur itu tak didengar Novel secara langsung dari mulut Ketua KPK periode 2015-2019 tersebut.

Dikatakan, hal itu didengar dari para pegawai KPK lainnya. Sebab, di momen itu Novel sedang menjalani perawatan medis di Singapura.

“Iya ceritanya tentunya saya ngga langsung ya. Karena kan saya sedang di Singapura dan saya pengobatan lama. Jadi cerita itu saya mendengar dari pegawai pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi yang lebih tau mestinya yang ada di KPK,” ungkapnya.

Bahkan, Novel menegaskan tekanan memang kerap kali datang ketika KPK menangani kasus korupsi yang besar. Tapi, tekanan itu langsung diarahkan kepada pimpinan, bukan penyidik.

“Biasanya kalo ada tekanan itu ke pimpinan. Kalo ke penyidikan kan tentunya ngga langsung ya. Karena penyidik tentunya bekerja ya sesuai dengan porsinya saja,” kata Novel.

Sebelumnya, Agus Rahardjo blak-blakan mengungkap dirinya pernah diamuk Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Belakangan diketahui dia diminta untuk menghentikan kasus korupsi pengadaan e-KTP yang menyeret eks Ketua DPR Setya Novanto.

Dalam tayangan YouTube Kompas TV, Agus mengatakan dia tak pernah mengungkap peristiwa ini. Awalnya, Rosiana Silalahi sebagai pembawa acara bertanya ada tidaknya upaya KPK dijadikan alat kekuasaan dan Agus bercerita pernah dipanggil sendirian menghadap Jokowi saat pengusutan kasus korupsi e-KTP dilakukan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *