Riuhnya Polemik Asam Sulfat, Pengamat: Gibran Yakin Menang meski Kapasitas Buruk

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Pernyataan Gibran Rakabuming Raka yang menggemparkan tentang asam sulfat terus menuai sorotan.

Kalangan pengamat pun turut mengritisi pernyataan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebab, kekhawatiran publik bahwa Gibran belum pantas jadi cawapes, terjawab oleh pengetahuan dan perilakunya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai beberapa kesalahan cawapres dari Prabowo Subianto itu.

Menurutnya, kesalahan yang dilakukan Gibran merupakan imbas dari ketidakpekaan terhadap posisinya sebagai cawapres.

“Artinya, Gibran tidak peka dengan statusnya sebagai cawapres yang seharusnya lebih banyak lagi membaca, termasuk mengoreksi naskah dari staf,” ucapnya, Rabu (6/12/2023).

Sebelumnya, pasangan capres Prabowo Subianto yakni calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 ini salah menyebut istilah asam folat menjadi asam sulfat.

Bahkan hal itu terjadi berulang saat kampanye di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Ahad (3/12/2023).

“Statement Gibran kalau dilihat terjadi berulang, maka itu bukan kesalahan ucapan, tetapi itu besar kemungkinan hafalan,” lanjutnya.

Menurutnya, sikap Gibran yang apa adanya menghafal apa pun yang diberikan, bisa menjadi tanda dari dua persoalan.

“Pertama, Gibran memang tidak memperdulikan kualitas dirinya, karena meyakini punya perlindungan sebagai putra presiden,” ucapnya.

“Kedua, Gibran optimistis atau sudah mengetahui jika dirinya tetap akan menang meskipun publik mengenali kapasitasnya yang buruk,” imbuhnya.

Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati, menyatakan komunikasi publik Gibran sangat buruk.

“Ini sebenarnya kecerobohan komunikasi publik yang semestinya ada kalkulasi dalam menyampaikan frasa dan diksi kepada publik, apalagi ini menyangkut hal yang sangat krusial,” ujar Neni, Rabu (6/12/2023).

Padahal, kata dia, Gibran memiliki tim sukses, tim kampanye maupun riset yang seharusnya mampu membackup dia.

“Gibran bukan hanya memiliki tim riset, tetapi juga tim yang bisa mengelola komunikasi publik agar kesalahan yang fatal tidak kembali terulang,” tegas Neni.

Konteks blunder adalah saat Gibran mengomentari masalah stunting, hal yang seharusnya cukup dikuasai sebagai Wali Kota Solo.

“Ini kan yang Gibran elaborasi adalah permasalahan stunting yang kita ketahui di Indonesia selalu menjadi masalah yang never ending,” katanya.

“Harusnya berbekal pengalaman menjadi wali kota Solo selama dua tahun memahami permasalahan ini,” imbuhnya.

“Kan jika tidak paham jadi tanya-tanya publik soal kualitasnya,” lanjut Neni.

Neni mengungkap, selain tidak mengerti substansi, Gibran juga dinilai kurang percaya diri mengeluarkan ide dan gagasan.

“Sebab dalam banyak hal Gibran juga tidak berani beradu gagasan dan ide,” ujarnya.

“Ditambah lagi komunikasi publiknya yang cenderung buruk,” imbuhnya.

“Ini bisa merusak reputasi pasangan calon dan kualitas pemilu 2024 ketika beradu gagasan saja tidak berani,” lanjut Neni.

Karena itu, untuk mendorong peningkatan kapasitas Gibran juga pemenuhan hak masyarakat mendapatkan informasi terhadap paslon yang akan mereka pilih, maka debat Cawapres harus dikembalikan.

“Makanya debat cawapres mau tidak mau harus dilakukan mengingat ada urgensi yang kuat bagaimana masyarakat, kita juga melihat aspek kapasitas dan kapabilitas calon, sejauh mana juga memahami permasalahan kebangsaan dan dapat menawarkan solusi yang konkret,” jelas Neni.

 

Gibran Minta Maaf

Atas pernyataannya yang salah itu, Gibran menyampaikan permintaan maaf karena salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat.

“Apa sih kemarin saya menyebutnya? Asam sulfat ya. Ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya,” kata Gibran usai badminton di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

Gibran juga memberikan tanggapan setelah videonya itu tersebar di media sosial.

Wali Kota Solo itu mengakui jika ia salah sebut, di mana seharusnya zat untuk ibu hamil adalah asam folat, bukan asam sulfat.

Sebagai informasi, asam folat sendiri merupakan salah satu jenis vitamin B kompleks yang baik untuk kesehatan perempuan.

Bagi ibu hamil, asam folat termasuk asupan terpenting selain zat besi, kalsium, dan mineral.

Vitamin ini sangat baik untuk tubuh dan asupannya perlu dipenuhi setiap hari, baik untuk ibu hamil, anak-anak, orang dewasa hingga lansia.

Sementara itu, asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan berbahaya yang sering dipakai dalam pembuatan aki, pupuk, pulp, dan kertas.

Jenis cairan ini juga banyak digunakan dalam industri kimia dan pupuk.

salah satu sifat asam sulfat adalah korosif karena mudah terbakar.

Paparan asam sulfat baik dalam jumlah kecil maupun besar, dapat merusak pernapasan hingga menyebabkan kematian.

 

Respons TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Erwin Aksa turut buka suara mengenai pernyataan Gibran tersebut.

Dalam hal ini, Erwin mengatakan bahwa Gibran paham apa yang ia sampaikan, meskipun sempat salah penyebutan.

Hal terpenting, kata Erwin, adalah pasangan Prabowo-Gibran berniat memberikan protein dan gizi kepada masyarakat.

“Saya kira mas Gibran mengerti apa yang dia sampaikan ya, yang paling penting bagi Prabowo-Gibran memberikan protein, gizi, makan, karena ini masalah perut,” kata Erwin Aksa ditemui di Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).

Erwin mengatakan, semua paslon akan menjaga agar jangan sampai blunder dalam kampanye.

“Tadi yang saya sampaikan 4M kan, message, media, money, make no mistake,” kata Erwin.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *