Heboh Video ‘Ndasmu Etik’. Inayah Wahid: Menyangkut Harkat dan Martabat Bangsa

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inaya Wulandari Wahid menyinggung soal pernyataan salah satu calon presiden (capres) yang sempat melontarkan kata-kata “ndasmu etik”. Dalam hal ini, capres yang dimaksud Inaya adalah Prabowo Subianto.

Terkait ucapan capres nomor urut 2 itu, Inaya mengatakan bahwa masyarakat bisa menilai sendiri bagaimana capres tersebut meletakkan harkat dan martabat bangsanya. Hal itu disampaikannya dalam acara Haul Gus Dur ke-14 di Ciganjur, Jakarta pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kalau hari ini ada calon penguasa, calon pemimpin, yang ditanya soal etik lalu kemudian dia kesal dan dijawab ‘ndasmu (kepalamu) etik’ maka kita tahu bagaimana ia meletakkan harkat dan martabat bangsanya,” katanya, dikutip hajinews.co.id dari Antara pada Minggu, 17 Desember 2023.

“Karena etika adalah soal menjaga harkat dan martabat bangsa ini,” ujarnya.

Menurut Inaya, mengabaikan etika sama halnya dengan mengabaikan kemanusiaan. Ia pun menyinggung soal akhlak.

“Manusia memiliki harkat dan martabat karena kesadaran etisnya dan sang Khalik telah mengamanahkan akhlak kepada kita, manusia sebagai makhluk paripurnanya,” ucapnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial X yang memperlihatkan Prabowo Subianto saat melontarkan kata-kata “ndasmu etik”. Hal itu disampaikan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 15 Desember 2023.

Kata-kata yang terucap dari Prabowo Subianto itu seolah-olah menyinggung pernyataan capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengenai kode etik.

“Bagaimana perasaan mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik,”tutur Prabowo Subianto.

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Sosok yang kini masih menjadi Menteri Pertahanan itu ingin situasi saat ini diselimuti dengan kerukunan demi rakyat Indonesia. Ia pun menyinggung kedudukan Anies Baswedan beberapa tahun lalu yang pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Jokowi.

“Saya ingin baik-baik, aku ingin rukun. Aku ingin, mari kita maju untuk rakyat. Anies itu nyerang-nyerang. Dulu mau menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyindir Pak Jokowi,” katanya.

Anies Nilai Putusan MK Cacat

Dalam debat perdana capres yang digelar 12 Desember 2023 lalu, Anies Baswedan menilai bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan Gibran Rakabuming sebagai cawapres itu cacat. Pasalnya, ada pelanggaran etik berat di dalamnya.

Saat itu, Anwar Usman yang menjadi Ketua MK terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan perilaku hakim konstitusi terkait putusan soal batas usia capres-cawapres. Menurut Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie, Anwar Usman melanggar Sapta Karsa Hutama, yakni Prinsip Ketidakberpihakan, Prinsip Integritas, Prinsip Kecakapan dan Kesetaraan, Prinsip Independensi, serta Prinsip Kepantasan dan Kesopanan.

Anwar Usman pun diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua MK. Ia juga tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam pemeriksaan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum mendatang.

“Menjatuhkan sanksi pemberhentian dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi kepada hakim terlapor,” ujar Jimly.

Anwar Usman sendiri merupakan adik ipar Presiden Jokowi sekaligus paman dari Gibran Rakabuming.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *