Arti Ndhasmu Etik, Makian Jawa sebab Kesal Bukan karena Ingin Bercanda

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Orang Jawa memiliki kekhasan memaki menggunakan nama anggota tubuh. Ndhasmu peyang, matamu picek, dhengkulmu mlocot.

Pernyataan Prabowo di depan kader Gerindra karena kesal menerima pertanyaan dari Anies Baswedan pun menjadi viral. Jika Prabowo tidak jengkel menerima pertanyaan itu, tidak mungkin ia menyinggungnya di acara lain setelah Debat Capres.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ndhas, aslinya endhas, dari bahasa Jawa yang berarti kepala, tetapi untuk menyebut kepala binatang. Untuk menyebut kepala manusia, yang dipakai adalah sirah. Halusnya: mustaka.

Ada pula dhengkul, untuk menyebut lutut. Lalu mata untuk menyebut mata.

Sewaktu kecil, saya sering memaki menggunakan tiga kata itu. Meski nama anggota tubuh, tetapi karena digunakan untuk memaki, jadi maknanya melambangkan petilaku kasar. Akibatnya sering ditegur orang tua.

Makian matamu picek sering digunakan untuk menghadapi orang yang tidak mematuhi aturan yang ditulis. Picek artinya buta, sehingga tidak bisa membaca. Untuk ringkasnya, sering diucap matamu saja saat memaki.

Demikian pula dengan dhengkulmu mlocot. Mlocot artinya lepas. Lutut diasosiasikan sebagai tempat otak untuk orang-orang yang tidak mau berpikir.

Sudah otaknya di lutut, lepas pula. Bisa dibayangkan betapa jengkelnya orang yang memaki dengan makian dhengkulmu mlocot ini.

Lalu apa arti makian yang menggunakan kata endhasEndhas atau kepala adalah tempat otak.

Tapi otak binatang tidak bisa digunakan untuk berpikir. Bisa dibayangkan, betapa jengkelnya orang yang memaki menggunakan kata endhas.

Tidak ada orang yang memaki itu ditujukan untuk bercanda. Beda jika makiannya menggunakan kata-kata makian yang tidak umum.

Di kantor ada teman yang sering memaki: gigi lu gendut. Itu ia lontarkan ketika ia sudah tidak memiliki kata-kata untuk membalas ledekan saat bercanda.

Mana ada gigi gendut? Ia sedang memaki tetapi dengan maksud bercanda, maka keluatlah makian gigi lu gendut.

“Etik, etik. Ndhasmu etik,” ucap Prabowo setelah ia mengulang pertanyaan Anies di Debat Capres yang ditujukan kepadanya: “Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik?”

Anies bertanya soal pelanggaran etik yang dilakukan oleh hakim Mahkamah Konstitusi membuat keputusan soal syarat cawapres. Kemudian dibentuk Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi yang dalam sidangnya memutuskan adanya pelanggaran etik dalam keputusan para hakim Itu.

Saat menjawab di acara debat, Prabowo mencoba menggunakan intonasi yang lembut. Di depan kader Gerindra, ia mengulang pertanyaan Anies dengan intonasi bersemangat, tetapi ketika mengucap “Etik, etik. Ndhasmu etik” ia menggunakan intonasi dengan penekanan nada rendah, ekspresi kekesalan.

Prabowo seperti sedang menumpahkan perasan kesalnya di hadapan kader Getindra.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *