Terkait Guyonan Zulhas Soal Salat, PBNU: Zulkifli Hasan Harus Klarifikasi dan Minta Maaf

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur menilai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) perlu klarifikasi dan minta maaf terkait candaan politik berbau agama.

Diketahui dalam video yang viral di sosial media Zulhas menyebutkan ada kelompok tak berani melafalkan amin karena fanatisme capres tertentu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tak hanya itu, kata Zulhas bahkan ada juga yang tidak berani menggunakan telunjuk satu jari ketika pembacaan tahiyat.

Merespon hal itu, Gus Fahrur menilai sebetulnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu sedang bercanda.

Meski begitu, kata Gus Fahrur candaan dengan ritual keagamaan sesuatu yang tidak tepat bagi seorang tokoh. Ia menilai seorang tokoh hendaknya lebih berhati-hati dalam berkampanye.

Ia juga meminta agar polemik ini tidak dibesar-besarkan, seperti misalnya buat laporan ke pihak kepolisian. Hal itu dikarenakan pernyataan tersebut hanya sebatas candaan.

“Jadi itu hanya bercanda, karena tidak mungkin seorang muslim melecehkan agamanya sendiri,” kata Gus Fahrur dihubungi Kamis (21/12/2023).

Pria berkacamata itu juga mengingatkan di tahun politik, sebaiknya kampanye tidak perlu tidak membawa sumber-sumber agama. Serta tak perlu mempolitisir agama.

“Jadi mari berkampanye dengan lebih baik, lebih sehat, lebih santun agar tidak memancing keributan,” imbaunya.

Gus Fahrur juga menilai ada baiknya, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan itu akhiri polemik tersebut dengan meminta maaf dan klarifikasi.

“Agar ini tidak berkelanjutan, saya kira Pak Zulhas cukup memberikan klarifikasi dan meminta maaf. Dan Saya kira tidak perlu dibesar-besarkan lagi, semoga ke depan pemilu lebih aman dan tertib,” tegasnya. (Rahmat W Nugraha)

Reaksi Kubu AMIN

Pernyataan Zulhas itu langsung menuai beragam respons.

Satu di antaranya dari kubu paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Daerah AMIN di Jawa Timur, Fauzan Fuadi menyayangkan pernyataan Zulhas tersebut.

Menurut Fauzan, ibadah salat tidak seharusnya dijadikan bahan candaan.

Ia pun berharap agar Zulhas segera mengklarifikasi pernyataan soal tahiyat dua jari tersebut.

“Ibadah shalat bukan untuk dibuat bahan candaan. Masyarakat muslim bisa tersinggung dengan candaan yang membawa-bawa salah satu rukun Islam tersebut,” ucap Fauzan, ditemui Rabu (20/12/2023).

“Tidak lucu ya. Tidak sepatutnya. Sepertinya beliau harus segera klarifikasi maksud dari candaannya tersebut. Shalat kok dibecandain. Gak bahaya tah?” lanjutnya.

Senada dengan Fauzan, Jubir Tim Pemenangan Nasional AMIN, Geisz Chalifah turut mengkritik Zulhas terkait pernyataannya.

Geisz perilaku Zulhas mirip dengan mereka yang berada di kalangan penguasa.

“Zulhas sudah ketularan perilaku para BuzzerRp,” ujarnya.

Klarifikasi PAN
Di sisi lain, PAN melayangkan pembelaan untuk Zulhas.

Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Dulay mengatakan Zulhas tidak bermaksud melecehkan agama dengan candaan tersebut.

Menurut Saleh, video yang kini beredar luas di media sosial itu hanya potongan dan tidak lengkap.

“Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai. Tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu.

Saleh lantas meminta semua pihak untuk tidak berpikiran negatif terhadap Zulhas.

Terlebih, menurut dia, selama ini Zulhas tidak memiliki catatan buruk dengan agama Islam.

“Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat.”

“Dalam konteks ini, bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa sehingga dia khawatir, umat bakal terpecah.”

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *