Mahfud MD Respon CSIS: Prof Keliru soal Survei 2019 Sebut Jokowi Kalah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menanggapi santai soal cawapres 03 Mahfud MD yang tak percaya hasil survei terakhir mereka. Kata Arya, penelitian CSIS selalu memenuhi prosedur penelitian yang ketat.

Survei CSIS 13-18 Desember 2023 atau pascadebat pertama menunjukkan elektabilitas paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menurun sampai ke angka 19,4 persen. Bahkan sudah disalip paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kita melakukan survei dengan memberikan perhatian yang sangat besar kepada proses pelaksanaan, persiapan, dan implementasi survei yang memenuhi standar-standar prosedur kode etik penelitian yang ketat,” kata Arya saat dihubungi, Jumat (29/12).

Arya meyakini, proses penelitian juga berdasarkan metodologi yang ketat. Jadi hasilnya pun menggambarkan kondisi terkini pilihan warga usai debat capres.

“Kita meyakini bahwa hasil survei kita yang dilakukan dengan persiapan yang cukup panjang dan proses kendali mutu juga berlapis. Hasilnya memang mewakili kondisi politik terkini. Terutama saat survei langsung pasca debat pertama 13-18 Desember 2023,” ujar dia.”

“Dengan pendekatan yang sangat ketat itu, kita meyakini kondisi yang terjadi sebenarnya,” sambungnya.

Terkait pernyataan Mahfud MD yang tak percaya survei karena 2019 hasil CSIS salah, Arya memberi penjelasan. Ia menyebut justru Jokowi diramalkan menang pada survei Maret 2019 atau sebelum pencoblosan 17 April 2019.

“Dan untuk Pemilu 2019, nanti bisa diserching beritanya, apa yang disampaikan Prof Mahfud sepertinya keliru. Itu ada beritanya. Pak Jokowi 51 persen, Prabowo 33 persen. Enggak tahu yang ngasih tahu Prof Mahfud siapa,” kata dia.

“Itu kan Pilpresnya 17 April, survei itu rilis akhir Maret kalau enggak salah. Ada beritanya juga,” imbuhnya.

Muncul pertanyaan, mengapa elektabilitas Ganjar-Mahfud anjlok sampai 19 persen. Untuk hal ini, Arya tak bisa merinci karena CSIS tak punya data pembanding.

“Untuk survei CSIS tidak ada data pembanding karena itu one shoot survei. Karena memang kita tidak melakukan juga survei sebelumnya. Jadi memang angkanya 01, 26 persen; 02, 43 persen; dan 03, 19 persen,” ujar dia.

“Bahwa itu dipersepsikan turun, terus terang di internal tidak punya data pembandingnya. Mungkin yang bisa dilihat lembaga lain,” tutupnya.

Survei CSIS dilakukan pda 13-18 Desember 2023. Total ada 1.300 responden berasal dari 34 provinsi.

Proses wawancara menggunakan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner oleh emulator yang sudah terlatih. Margin of error sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Kata Mahfud

Sebelumnya, Mahfud MD menanggapi hasil survei CSIS dengan santai. Katanya, CSIS juga pernah salah saat Pilpres 2019 lalu.

“CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah,” kata Mahfud Mahfud MD di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Kamis (28/12).

Saat itu, kata Mahfud, Jokowi disebut bakal kalah dari Prabowo Subianto. Namun hasil KPU menunjukkan sebaliknya.

“Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over. Tapi salah total,” jelasnya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *