Surat Al Waqiah Yang Artinya “Kiamat”, Mengapa Menjadi Amalan Pembuka Pintu Rezeki?

Surat Al Waqiah
membaca Surat Al Waqiah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idSurat Al-Waqiah memang sudah sangat terkenal sebagai amalan pembuka pintu rezeki. Banyak umat Islam, ketika dihadapkan pada masalah ekonomi, meminta nasihat ulama untuk hadapi kesulitan ekonomi.

Padahal Al-Waqiah berarti “hari kiamat”. Mengapa “Al-Waqiah” yang berarti “hari kiamat” bisa begitu populer sebagai amalan yang membuka pintu rezeki?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Profesor Sahiron Syamsuddin, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga mengatakan Al-Waqiah memang diamalkan banyak orang. Salah satu harapannya adalah mendapatkan rezeki yang lebih baik dari Allah. Hal ini berdasarkan beberapa riwayat hadis.

Diriwayatkan dalam biografi Abdullah ibn Mas’ud, seorang sahabat besar Nabi Muhammad Saw., bahwa ketika Abdullah sakit (yang karena beliau wafat), Utsman ibn Affan menjenguknya. Lalu terjadilah dialog antara dua sahabat tersebut.

Ustman: “Apa yang engkau keluhkan?”

Abdullah: “Dosa-dosaku.”

Ustman : “Apa yang engkau harapkan?”

Abdullah: “Rahmat Tuhanku.”

Ustman: “Perlukah saya memerintah (seseorang) untuk mengundang seorang dokter untukmu?”

Abdullah: “Dokter sudah mengobatiku.”

Ustman: “Perlukah saya memerintah (seseorang) untuk memberikan sesuatu untukmu?”

Abdullah: “Saya tidak memerlukannya.”

Ustman: “Barangkali saja sesuatu itu bermanfaat bagi anak-anak perempuanmu setelah kamu nanti.”

Abdullah: “Apakah engkau mengkhawatirkan kemiskinan atas anak-anakku? Sesungguhnya saya memerintahkan mereka membaca Surat al-Waqiah setiap malam. Sungguh saya mendengar Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membaca Surat al-Waqiah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh pada kemiskinan.”

Prof Sahiron mengatakan atas dasar sabda Rasulullah dalam percakapan dua sahabat tersebut, surat Al-Waqiah juga mempunyai keutamaan melapangkan rezeki. Meskipun Al-Waqiah banyak membicarakan tentang Hari Kiamat, namun sebagian ayat-ayatnya berbicara tentang kenikmatan dari Allah SWT.

“Coba perhatikan ayat 63-76, ayat-ayat tersebut membicarakan bahwa Allah itu sumber kenikmatan dan kebahagiaan,” ujar Prof Sahiron kepada Republika.co.id, Kamis (28/12/2023).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *