Disway: Ikut Tidur

Ikut Tidur
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – Ke mana tahun baru tadi malam? Sampai jam 20.00, saat tulisan ini selesai dibuat, belum ada kesepakatan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mayoritas menghendaki tidak ke mana-mana. Tujuan perjalanan keluarga ini tidak untuk merayakan tahun baru.

Istri sudah pasti pilih tidur –seperti juga malam tahun baru tahun-tahun yang lalu. Tidak beda dengan hari-hari biasanya: jam 20.00 sudah tewas.

Isna Iskan sejak siang sudah memprovokasi: jangan ke mana-mana. Di mana pun akan terlalu padat manusia.

Dia punya pengalaman bermalam tahun baru di Shanghai. Di plaza pinggir sungai itu. Di seberang Shanghai Tower itu: tidak bisa bernapas –ibaratnya. Jutaan orang memadati jalan menuju lokasi itu: Jalan Nanjing Timur (南京东路). Apalagi di plataran pinggir sungainya.

Ke lokasi lain? Akan sama saja. Daripada tersiksa lebih baik istirahat di kamar.

Maka saya bersepakat dengan menantunya Bu Dahlan: Mas Tatang. Ia seorang pemusik. Kami berdua akan ke Old Jazz –setelah beres dengan tulisan ini. Bukan karena malam tahun baru.

Hampir setiap kali ke Shanghai saya menikmati Old Jazz itu. Di salah satu pojok ruangan di Peace Hotel –tidak jauh dari plataran pinggir sungai. Itu pun kalau bisa membelah lautan manusia di sepanjang jalan Nanjing Timur.

Di hari-hari biasa yang menikmati Old Jazz hanya sekitar 40 orang. Umumnya orang tua. Pemainnya sendiri memang sudah sangat tua-tua. Kalau dibuat rata-rata umur mereka 82 tahun –karena salah satu dari enam pemainnya berumur 97 tahun.

Itulah klub musik jazz tertua di Shanghai: didirikan tahun 1929. Yakni sejak Peace Hotel sendiri mulai beroperasi.

Tidak ada malam tahun baru.

Tidak ada pesta.

Hari terakhir tahun 2023 kami makan siang di resto Lanzhou Lamian lagi. Sate Xinjiang lagi. Kambing muda lagi. Tambah dumpling kambing. Sop kambing. Nasi goreng kambing.

Setelah makan kaki pun kembali kuat. Lalu berjalan ke stasiun kereta bawah tanah. Tujuan: Zhang Yuan (張園). Dalam ejaan baru ditulis 张园.

Lokasi ini baru. Keren. Di tengah kota Shanghai. Belum sepenuhnya jadi. Wujudnya seperti Xin Dian Di (新天地) di bagian lain kota Shanghai, tapi beda. Ini klasik-modern. Bukan kuno. Anak muda pasti suka ke sini. Tiap sudutnya menarik untuk lokasi foto.

Lokasi Zhang Yuan tidak jauh dari Starbucks terbesar di dunia itu. Yang pernah ada di Disway kapan dulu itu. Tentu kami juga sempatkan masuk Starbucks. Sambil lewat. Menikmati kamar kecilnya.

Dari Starbucks sudah dekat. Tinggal menyeberang jalan. Melewati G-Walk yang menawarkan aneka makanan UMKM –dengan bentuk kios yang seperti di Amerika.

Rupanya Starbucks tersebut telah jadi tujuan wisata yang kuat. Maka dikuatkan sekalian dengan membangun lokasi wisata baru di sebelahnya.

Waktu pun habis. Senja yang dingin telah tiba.

Itulah senja terakhir tahun 2023.

Senja yang ramai. Yang di lokasi ini tampak seperti hari raya. Jalan-jalan di lokasi ini seperti cat walk tak berujung. Hampir semua yang berjalan kaki berpakaian seperti seorang foto model yang siap difoto kapan saja.

Rasanya kota ini terlihat cantik karena orang yang berlalu-lalang cantik-cantik. Tampil cantik, maksud saya.

Lihatlah baju dingin mereka. Lihatlah sepatu boot wanitanya. Lihatlah model-model topinya. Tidak ada yang berpakaian seadanya. Tidak ada yang tidak ber-make-up.

Musim dingin membuat wanita tampil lebih bergaya. Apalagi ini musim dingin tutup tahun.

Kesimpulan saya: kota menjadi cantik kalau yang berlalu-lalang di kota itu juga cantik.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *