Adzan Terakhir Bilal Bin Rabah Setelah Wafatnya Rasulullah SAW

Adzan Terakhir Bilal Bin Rabah
Adzan Terakhir Bilal Bin Rabah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idAdzan merupakan panggilan suci yang mengajak umat Islam untuk beribadah. Berbicara tentang adzan, umat Islam pasti ingat kisah Bilal bin Rabah.

Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan adzannya. Inilah kisah adzan terakhir Bilal bin Rabah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kisah Bilal Bin Rabah

Dirangkum dari buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW oleh Khalid Muhammad Khalid, Bilal bin Rabah adalah seorang lelaki berkulit hitam, kurus, tinggi jangkung, berambut lebat, dan bercambang tipis. Ia merupakan seorang budak dari Habasyah milik beberapa orang dari Bani Jumah di Mekah.

Bilal bin Rabah sering mendengar Umayah membicarakan Rasulullah SAW, hingga mengeluarkan kata-kata buruk yang penuh kebencian. Melalui pembicaraan mereka yang keras penuh kecaman itu, Bilal bin Rabah menangkap pengakuan mereka akan kemuliaan, kejujuran, dan amanah yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.

Bilal bin Rabah kagum dan penasaran terhadap agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Pada suatu hari, Bilal bin Rabah melihat cahaya Allah SWT dan mendengar suara-Nya di dalam relung jiwanya yang bersih. Ia pun bergegas menemui Rasulullah SAW dan memeluk Islam.

Kabar keislaman Bilal terdengar hingga ke telinga majikannya dari Bani Jumah. Majikan Bilal merasa bahwa keislaman Bilal merendahkan kehormatan mereka semua.

Mereka menyiksa Bilal dengan membaringkannya dalam keadaan telanjang di atas bara api agar ia melepaskan agamanya. Namun Bilal menolak keluar dari Islam dan tetap teguh menerima berbagai siksaan.

Bilal bin Rabah mendapatkan siksaan yang kejam berulang setiap hari, hingga beberapa algojo kasihan kepada Bilal. Hingga pada akhirnya, Bilal pun dilepas dengan syarat agar ia menyebut nama-nama Tuhan mereka dengan sebutan yang baik.

Bilal pun tetap menolak untuk mengucapkannya. Alih-alih mengucapkannya, Bilal menggantinya dengan senandung abadi yang ia ulang-ulang, “Ahad… Ahad…”.

Ketidakmauan Bilal menyebut Tuhan mereka menyebabkan Bilal mendapatkan siksaan yang tiada henti. Saat Bilal sedang disiksa, Abu Bakar Ash-Shiddiq datang dan menawarkan harga pemerdekaan Bilal. Setelah menemukan kesepakatan, Bilal pun dijual kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq dan segera memerdekakannya saat itu juga.

Abu Bakar kemudian membawa Bilal menghadap Rasulullah SAW sambil menyampaikan kabar gembira tentang kemerdekaan Bilal.

Setelah Rasulullah SAW dan kaum Muslimin hijrah ke Madinah dan menetap di sana, beliau mensyariatkan adzan sebelum salat. Rasulullah SAW kemudian memilihnya menjadi muadzin Islam pertama dengan suara yang merdu dan indah.

Perang Badar pun pecah. Pasukan Quraisy datang menyerang Madinah, dan Bilal berjuang dengan keras.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *