Disway: Bunuh Diri

Bunuh Diri
Pembangunan jaring di Jembatan Golden Gate, San Francisco.--
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – PUN bila capres pilihan Anda nanti kalah. Anda tidak perlu lari ke San Francisco. Khususnya ke Golden Gate: untuk bunuh diri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jembatan ikonik itu kini sudah dipasangi jaring. Agar kalau ada yang terjun dari Jembatan itu tertahan di jaring.

Rabu lalu, menurut berbagai media di sana, jaring itu sudah selesai dibangun: jaring besi tahan karat.

Ingat. Stainless steel. Bukan jala plastik atau ijuk.

Kalau Anda nekat terjun juga, Anda akan seperti jatuh ke jala besi. Bisa terluka. Bisa memar. Bisa patah tulang. Tapi, memang, tidak akan mati.

Kecuali, dari jala itu Anda merangkak lagi ke pinggirnya lalu nekat terjun lagi ke laut di bawah sana. Dijamin Anda mati.

Jaring itu dibangun sekitar 6 meter di bawah jembatan. Air laut masih sekitar 90 meter lagi di bawah sana. Sangat dalam. Anda masih akan melayang selama sekitar 3 detik sebelum buuummmm masuk ke dalam air.

Sampai ke dalam air pun Anda tidak akan bisa menemukan dasarnya. Lautan Pasifik di bawah jembatan itu dalamnya 112 meter –nggak percaya ukur sendiri.

Jala besi itu dibuat tahan karat karena lokasinya: di atas laut. Apa pun mudah berkarat. Juga karena cuaca. Khususnya angin ribut.

Sudah puluhan tahun aspirasi untuk membangun pencegah bunuh diri itu disuarakan. Khususnya oleh paguyuban orang tua yang ditinggal anaknya bunuh diri di Golden Gate.

Menurut catatan media di sana, sudah lebih 2.000 orang bunuh diri di Golden Gate. Terhitung sejak jembatan 2,7 km itu dibangun di tahun 1930-an.

Usul paguyuban sebenarnya bukan pasang jaring di kanan kiri jembatan. Usul mereka: pasang pagar di atas jembatan. Setinggi 6 meter.

Tapi pendapat umum di sana menentang ide itu.

“Sangat merusak bentuk indah Golden Gate,” kata para penentang.

Menjaga keindahan jembatan lebih penting daripada menjaga nyawa.

“Kalau pun Golden Gate dipasangi pagar yang mau bunuh diri tetap bisa menemukan cara lain,” kata mereka.

Itu dibantah keras oleh paguyuban. “Banyak anak mau bunuh diri bisa batal karena melihat hambatan terakhir,” katanya.

Keinginan bunuh diri, sering hanya keinginan sesaat. Lalu menyesal di kemudian hari.

Itu dialami oleh Hines. Tahun 2000 umurnya 19 tahun. Ia bunuh diri. Meloncat dari Golden Gate. Nyangkut. Tulang belakangnya patah. Hines berhasil diselamatkan.

Sejak itu tidak ada lagi niat Hines untuk bunuh diri. Ia menyesal melakukan itu. Coba saja tidak bunuh diri, tulang belakangnya tidak patah. Ia lagi menderita bipolar saat itu. Begitu sembuh dari cedera bipolarnya ikut hilang.

Kini Hines tergabung dalam paguyuban anti-bunuh diri lewat jembatan Golden Gate. Bersama ayahnya. Ia termasuk yang usul agar dibangun pagar di atas jembatan.

Tidak mudah mengabulkan usul besar seperti itu. Apalagi biayanya juga besar. Rencana awal saja sudah Rp 1,1 triliun.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *