Dinasti Jokowi: Langkah Kontroversial Mempersiapkan Gibran Menjadi Presiden 2029?

Langkah Kontroversial Mempersiapkan Gibran Menjadi Presiden 2029?
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Di tengah gelombang drama politik mirip sinetron Korea, Presiden Joko Widodo alias Jokowi membangun dinasti politik dengan nama putranya sebagai calon wakil presiden yang berpasangan dengan mantan jenderal Prabowo. Menurut analis New York Times, langkah tersebut bukan hanya strategi politik jangka pendek, melainkan rencana jangka panjang untuk mempersiapkan putranya menjadi presiden pada tahun 2029.

Joko Widodo, presiden populer Indonesia, sedang mempersiapkan skenario politik yang mengejutkan. Dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya membangun dinasti politik, Jokowi kini mencalonkan putranya sebagai calon wakil presiden bersama mantan jenderal Prabowo. Berdasarkan jajak pendapat, penggabungan kedua keluarga politik ini memberi mereka keuntungan yang signifikan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Yoes C. Kenawas, seorang fellow peneliti di Universitas Atma Jaya, Jakarta, mengatakan, “Jelas Jokowi sedang membangun dinasti politik.” Dia menambahkan bahwa tujuan utama Jokowi adalah mempersiapkan putranya untuk maju sebagai calon presiden pada tahun 2029, dengan masa jabatan wakil presiden sebagai masa ‘magang’.

Namun, Joko sendiri mengalihkan kritik terhadap manuver politiknya dengan bercanda bahwa ini mirip dengan drama Korea yang populer di Indonesia.

“Akhir-akhir ini kita disajikan terlalu banyak drama, terlalu banyak drama Korea,” ucapnya pada pertemuan partai pada bulan November, tanpa menyebutkan peran keluarganya dalam drama politik tersebut.

Titi Anggraini, seorang dosen di Universitas Indonesia, dan Ian Wilson, seorang dosen senior di Universitas Murdoch di Perth, Australia, sama-sama menegaskan bahwa manuver ini merupakan rekayasa yang terencana. Wilson, yang telah lama mempelajari politik Indonesia, menggambarkan manuver Jokowi sebagai bagian dari tren anti-demokrasi yang dianut oleh banyak politisi Indonesia.

Prabowo, yang dikenal dengan temperamennya yang mudah membara, telah menghabiskan dekade terakhir untuk menciptakan citra sebagai sosok lelaki yang penyayang.

“Saya tidak melihat Jokowi sebagai seorang demokrat sama sekali,” kata Wilson. “Jokowi memiliki kecenderungan otoriter, dan begitu pula Prabowo.”

Sumber: pikiranrakyat

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *