Duh, Anies Dapat Intimidasi Saat Hendak Gelar Kampanye di Kampung Jusuf Kalla

Duh, Anies Dapat Intimidasi Saat Hendak Gelar Kampanye di Kampung Jusuf Kalla (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Serangan dan ancaman terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan rupanya masih terus berlanjut, setelah sebelumnya diancam akan ditembak oleh netizen.

Kali ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali mendapat intimidasi saat akan menggelar kampanye di Bone, Sulawesi Selatan pada Rabu, 17 Januari 2024 lalu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jubir Timnas AMIN, Ismail Bachtiar menuturkan intimidasi tersebut terjadi saat Anies akan berkunjung ke Kecamatan Cina, Kabupaten Bone. Menurutnya, spanduk dan baliho banyak yang hilang.

“Dua hari sebelum acara, kami sudah memasang baliho, spanduk ke mana-mana. Besoknya pada hilang, banyak yang dicabut. Kami coba cari tahu, cuma tidak ketemu,” kata Ismail kepada wartawan.

Tak hanya intimidasi alat peraga, penyebaran hoax juga gencar dilakukan saat itu. Anies dikabarkan batal hadir ke acara tersebut. Akibat kabar hoax tersebut, akun media sosial Jubir AMIN mendapat hujatan dari warganet.

“Terakhir tadi malam yang bikin saya khawatir, tadi malam itu DM sosmed saya isinya hujatan semua, yang kedua yang saya heran kok ada orang nyebar hoaks. Katanya Pak Anies nggak jadi datang, Pak Anies pindah acaranya ke jam 1 siang,” katanya.

Kendati bertubi mendapat ancaman dan intimidasi, Ismail justru optimis di kampung halaman Jusuf Kalla itu suara Anies Baswedan akan mutlak menang.

“Jadi, saya bilang, sudahlah, mungkin karena kontestasi, dinamikanya seperti ini. Tadi malam bikin khawatir, DM (pesan langsung) sosmed saya isinya hujatan semua. Kita tetap optimis Anies menang. Kita bisa lihat tadi pagi, alhamdulillah sampai tidak ada tempat ruang gerak masuk ke acara. Saking banyaknya orang,” jelas Ismail.

Selanjutnya, Ismail memandang seharusnya ada sikap saling menghormati sehingga tidak ada upaya atau tindakan negatif seperti yang dialaminya.

“Sudah tahu bahwa acara ini resmi, acara ini legal, berizin; mestinya kalau saling menghormati, saling mengerti, tidak usah ada upaya-upaya seperti itu,” terangnya.

Beda dengan Ismail, Anies sendiri tidak mau ambil pusing dengan adanya intimidasi tersebut. Menurutnya, besarnya intimidasi itu tidak sebesar dengan beban keluarga Indonesia dalam menghadapi kenyataan hidup.

“Gini, saya selalu sampaikan, seberat-beratnya intimidasi yang diberikan kepada kami, masih lebih berat beban keluarga-keluarga di Indonesia. Masih lebih berat beban anak-anak muda yang sulit mencari pekerjaan,” kata Anies kepada wartawan.

“Jadi, bila untuk membuat keluarga hidupnya lebih ringan, bila untuk membuat anak-anak muda mudah dapat pekerjaan, bila untuk melakukan itu, kami harus menghadapi tekanan, kami harus menghadapi tantangan yang berat; maka kami akan hadapi itu. Demi perubahan di Indonesia,” terang Anies.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *